Akademisi Universitas Garut Raih Penyaji Makalah Terbaik dalam PPNK Lemhannas RI, Usung Kemandirian dan Persatuan untuk Kedaulatan Pangan Nasional
NEWSLETTERJABAR - Dr. H. Soviyan Munawar, ST., MT., CRMP., dosen Fakultas Ekonomi Universitas Garut dan saat ini sebagai Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi IV, Drs. H. Guntur Sasono, M.Si., Dapil Jatim VIII (Madiun, Nganjuk, Jombang dan Mojokerto) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan ke-219 Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (LEMHANNAS RI). Dalam program bergengsi tersebut, ia terpilih sebagai Penyaji Makalah Terbaik, sekaligus dipercaya menjadi perwakilan kelompok dalam forum presentasi utama.
Keikutsertaannya dalam program ini sekaligus menjadi langkah lanjutan dalam mengikuti jejak Bupati Garut, Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU., yang lebih dahulu menjadi alumni Lemhannas dan Ahmad Bajuri,SE.,M.M. Ketua DPRD periode 2009-2014 kedua Tokoh Tersebut dikenal sebagai figur pemimpin yang menjadikan wawasan kebangsaan sebagai fondasi pembangunan daerah.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. H. Soviyan mewakili kelompok NKRI mengangkat tema makalah “Implementasi Nilai Kemandirian dan Persatuan Guna Mewujudkan Kedaulatan Pangan Nasional”. Baginya, isu pangan bukan sekadar isu teknis atau ekonomi, melainkan bagian dari pertahanan nasional yang memerlukan fondasi nilai kebangsaan yang kuat.
“Dalam pendidikan ini kami dibekali materi Nilai-Nilai Kebangsaan yang bersumber dari Empat Konsensus Dasar Bangsa, yaitu:
– PANCASILA, meliputi Nilai Religius, Kekeluargaan, Keselarasan, Kerakyatan, dan Keadilan;
– UUD NRI Tahun 1945, meliputi Nilai Demokrasi, Kesamaan Derajat, dan Ketaatan Hukum;
– NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA, mencakup Nilai Kesatuan Wilayah, Persatuan Bangsa, dan Kemandirian;
– SESANTI BHINNEKA TUNGGAL IKA, terdiri atas Nilai Toleransi, Keharmonisan, dan Gotong Royong,” ujar Dr. Soviyan saat diwawancarai, Kamis 19 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa nilai kemandirian sangat penting dalam mendorong produksi pangan nasional secara berkelanjutan, melalui pemberdayaan petani, adopsi teknologi pertanian digital, serta reformasi kebijakan subsidi dan logistik. Sementara itu, nilai persatuan menjadi kekuatan pemersatu seluruh elemen bangsa untuk berkolaborasi melintasi sekat sektoral dan geografis demi mewujudkan kedaulatan pangan sebagai kepentingan strategis bangsa.
Sebagai akademisi yang juga berkecimpung dalam lingkup kebijakan publik, Dr. Soviyan menyatakan bahwa pemahaman terhadap nilai-nilai dasar bangsa merupakan bekal penting bagi dosen dan tenaga ahli dalam merumuskan arah pembangunan nasional yang berpihak pada rakyat. “Dosen tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga teladan ideologis yang membangun karakter mahasiswa. Sedangkan sebagai tenaga ahli DPR RI, saya bertugas menghubungkan nilai dan kebijakan,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kampus dan parlemen harus menjadi ruang dialog kebangsaan yang saling terhubung. Dengan nilai-nilai konsensus dasar bangsa sebagai peta jalan, kebijakan sektor pangan dapat diarahkan tidak hanya untuk mencapai efisiensi ekonomi, tetapi juga kemandirian strategis dan keadilan sosial.
Sebagai lulusan PPNK Lemhannas RI, Dr.H.Soviyan menyatakan komitmennya untuk terus mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam riset, pengajaran, dan advokasi kebijakan. “Kita butuh lebih banyak ruang dan pemimpin yang berani mengangkat isu kebangsaan ke pusat-pusat pengambilan keputusan. Pangan adalah salah satunya dan ini adalah medan strategis,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar