Renja Tahun 2024,Dinkes Kabupaten Garut Kolaborasi dengan Unpad Fokuskan pada Peningkatan Kesehatan Masyarakat

GARUT,newsletter-jabar.com
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran (Unpad),  menyelenggarakan Diseminasi Rencana Kerja (Renja) Dinkes Kabupaten Garut untuk Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Santika Garut, Jalan Raya Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (10/10/2023).

Pentingnya kerjasama ini tercermin dalam pendampingan yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang menugaskan Unpad sebagai Tim Pendampingan Renja Dinkes Kabupaten untuk Tahun 2024.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Garut, Yodi Sirodjudin, menekankan bahwa Renja Dinkes Kabupaten Tahun 2024 tetap mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Garut. Pendampingan oleh Unpad memberikan arahan yang jelas dalam proses penyusunan, memastikan bahwa Renja tersebut sesuai dengan harapan.

"Karena kita di-_guide_ oleh rekan-rekan dari Unpad, lebih terarah analisisnya, mungkin juga lebih fokus dan lebih tajam, sehingga diharapkan Renja yang kita buat nanti 2024 itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan begitu," ujar Yodi.

Yodi menambahkan bahwa Renja Dinkes Kabupaten Garut Tahun 2024 memiliki fokus utama, termasuk penanggulangan Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB), stunting, Open Defecation Free (ODF), dan penanganan kasus penyakit yang prevalensinya tinggi. Semua ini bertujuan meningkatkan angka harapan hidup (AAH) di Kabupaten Garut sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Pemerintah Kabupaten Garut.

"Secara format pun Renja 2024 itu juga bisa menjawab permasalahan-permasalahan atau bahkan bisa memberikan solusi terhadap permasalahan-permasalahan kesehatan yang ada di Kabupaten Garut, sehingga target pembangunan di RPJMD 2024 itu bisa kita raih begitu ya," harapnya.

Ketua Tim Pendampingan Rencana Kerja Dinkes Garut 2024, Lukman Hakim, menjelaskan bahwa pendampingan ini telah berlangsung sejak Maret hingga Oktober 2023. Ini merupakan tahap akhir dari serangkaian pendampingan yang bertujuan memastikan keselarasan dan efektivitas Renja.

Lukman menekankan bahwa implementasi Renja Tahun 2024 akan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut secara lebih aktif, dengan rekomendasi umum untuk program kesehatan yang berbasis pada permasalahan yang ada. Ini akan memastikan efektivitas dan efisiensi dalam mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut.

Adapun rekomendasi yang pihaknya berikan, lanjut dr. Lukman, yaitu berupa rekomendasi secara umum mengenai program-program kesehatan yang harus didasari kepada permasalahan yang ada, sehingga nantinya dapat diidentifikasi permasalahannya.

"Sehingga rencana kerja itu akan lebih efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut pada kususnya begitu," lanjutnya.

Pemkab Garut diharapkan dapat menggerakkan seluruh SKPD untuk menindaklanjuti Renja tersebut, memastikan bahwa rencana kerja ini tidak hanya berjalan lancar di atas kertas, tetapi juga menghasilkan dampak positif yang nyata bagi kesehatan masyarakat Garut.

"Tetapi pada implementasinya tentu akan sangat berhubungan dengan SKDP lainnya di Pemerintah Kabupaten Garut begitu," tandasnya.

Rika N

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koperasi MBSB Buka Kantor Cabang Perwakilan di Pangatikan dan Cibatu

Ahmad Bajuri : Koperasi MBSB Siap Bantu Pemasaran dan Promosi Pelaku UMKM Garut

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung