PD PARMUSI Kab Garut menolak Kenaikan Harga Gas LPG 3 KG.di Kabupaten Garut
Garut.newsletter-jabar.com.Ketua PD Parmusi Kab Harut Dedi Kurniawan,Rabu 29/03/2023 menanggapi Kenaikan harga gas LPG 3 kg di Kabupaten Garut sangat tidak rasional, sebab mendengar penjelasan dari kadisperindag Kab. Garut hanya 2 alasan dasar pertimbangan Bupati menaikan harga gas LPG 3 kg dari 16.400 menjadi 19.500, yaitu.
1. Karena beban operasional pengiriman Gas LPG 3kg ke daerah menjadi bertambah akibat kenaikan harga BBM.
2. setelah studi banding ke Kabupaten lain.Baik kita kritisi 2 pertimbangan kenaikan Gas LPG 3 Kg tersebut.
Alasan pertama Karena beban operasional, jika karena beban operasional dampak kenaikan bbm, maka hitungannya, jika pengiriman ke Garut selatan biasanya 1 kali keberangkatan mengeluarkan anggaran untuk BBM jenis solar Rp. 200.000 setelah ada kenaikan BBM menjadi Rp. 300.000 sekali berangkat pengiriman gas 3 kg, berarti ada sekisih Rp. 100.000 add cost yang harus dikeluarkan oleh pengusaha Gas jika di bagi 560 tabung maka hitungannya masih di bawah Rp. 200/tabung dampak dari kenaikan BBM yang berdampak terhadap operasional pengiriman tersebut, sehingga dianggap wajar jika ada penyesuaian harga di kisaran 17.000/tabung, namun dengan angka Rp. 19.500 ini merupakan kedzoliman yang terstruktur.
Alasan ke dua karena hasil studi banding ke Kabupaten lain, soal harga Gas tidak bisa di studibandingkan sebab, penentuan HET suatu daerah akan sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi suatu daerah. Artinya alangkah tidak bijak, tidak ilmiah, tidak rasional jika alasan kenaikan harga gas bersubsidi dasar pertimbangannya studi banding. Bahkan HET itu cermin kualitas kepefulian seorang pemimpin kepada rakyatnya.
yang diharapkan oleh masyarakat bukan kenaikan gas justru ketegasan dari pemda dan memberi sangsi kepada mafia2 pengusaha gas, sebab terindikasi banyak pengusaha yang di pinjam identitasnya padahal dia sama sekali tidak pernah punya usaha jual beli gas (agen) artinya pangkalannya bodong alias fiktif yang dimanfaatkan oleh oknum pengusaha gas di Garut.ucapnya.
disamping itu pula bupati harus melakukan ketegasan terhadap HET yang ada yaitu Rp. 16.400, sebab realitas dilapangan HET diwarung pengecer diperkotaan kisaran Rp. 20.000-25.000/tabung, bahkan di Garut Selatan mencapai Tp. 30.000-35.000 dan semua diam, Hiswana diam, disperindag diam, DPRD diam, bupati diam melihat keberutalan harga gas dilapangan yang sangat mencekik rakyat kecil. Aneh nya semua diam srpertinya ini negara seperti gak ada aturan, warga miskin, masyarakat tidak mampu, masyarakat pelosok pinggiran kita sepertinya tidak diperdulikan oleh pemerintah Daerah Garut.
Untuk itu wajar masyarakat Garut sekarang berontak dan teriak, serta menolak karena saking sakit nya kebijakan ini dirasakan oleh masyarakat kecil, pelaku UMKM dll, yang menggunakan gasLPG 3 Kg.
Anehnya pejabat di disperindag ketika menghadapi masyarakat bukan menjelaskan secara rasional namun malah arogansi yamg keluar sampai nantang2 segala, kita sangat aneh ketika menghadapi pejabat macam ini, sepertinya mereka yang akan berkuasa ribuan tahun.
"kami Pengurus Daerah Persaudaraan Muslimin Indonesia Kabupaten Garut menyatan menolak kenaikan Gas LPG 3 Kg, dan mendesak Bupati memberikan sangsi kepada pelaku usaha Gas yang melakukan praktik mafia gas dengan membuat agen bodong, juga menindak tegas pengecer yang menjual di atas HET yaitu 16.400.
Dan jika tidak bisa mengembalikan harga ke semula yaitu Rp. 16.400 kami minta Bupati mundur, kadisperindag mundur, dan hiswana migas Garut di bubarkan, sebab mereka gak ada arti semua untuk rakyat, ketika kondisi ekonomi masyarakat sedang terpuruk akibat covid, harga sembako semua naik secara drastis ini malah ikut menindas rakyat kecil, malah bermesraan dengan segelintir kelompok pengusaha yang tidak mempunyai nurani kerakyatan terutama rakyat kecil.tegasnya.
Penulis Iis
Editor Wahyu
Komentar
Posting Komentar