Politik Uang dalam Pemilu
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM--
Menjelang pesta demokrasi, para calon legilatif di daerah sangat kental dengan politik uang, para calon menjanjikan kepada masing-masing dapilnya.
sudah sepantasnya para pemilih jeli dengan calon legislatif di daerah pilihan masing-masing.
Demikian disampaikan seorang anggota Kosgoro Kabupaten Garut, Nunu Nugraha, melalui keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Kamis (19/01/2023) malam.
Menurut Nunu, maraknya praktik money politic pada pemilu salah satunya disebabkan karena minimnya pengetahuan politik masyarakat
"Selain itu tentu terdapat sebab lain yang yang dapat menjerumuskan masyarakat ke kubangan money politik, seperti kebisaaan politik; kondisi ekonomi masyarakat; pendidikan politik rendah; minimnya pemahaman tentang ketentuan pidana pemilu; belum memahami hakekat/tujuan pemilu," papar Nunu.
Sejauh itu, menurut Nunu, terjadinya politik uang dalam pemilihan umum merupakan kesalahan banyak pihak, setidak kesalahan calon anggota legislatif dan juga masyarakat sendiri yang berperan sebagai pihak penerima uang.
"Senyatanya pemilu tidak sekedar perihal memilih dan dipilih, namun merupakan salah satu wahana atau sarana pendidikan politik bagi masyarakat," tandas Nunu. (*)
Komentar
Posting Komentar