Pemkab Garut akan Beri Bantuan Kerohiman untuk Rumah Hancur Akibat Longsor di Kampung Ciseupan
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Bupati Garut, Rudy Gunawan meninjau langsung kondisi pasca bencana tanah longsor di Desa Gunamekar, Kampung Ciseupan, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Kamis (3/11/2022).
Dalam peinjauannya, Bupati Garut melihat terdapat 6 rumah warga yang hancur tertimpa longsor.
Bupati mengungkapkan, karena kerusakan ini diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi, pihaknya akan memberikan bantuan sebesar 50 juta untuk rumah yang hancur, agar dibangun rumah kembali di tempat yang lebih aman.
“Dan kami pun sudah meminta ini ada beberapa rumah kurang lebih ada 11 rumah ya yang nanti bergoyang-goyang, nah nanti awal tahun depan setelah mereka punya lahan, coba nanti kita negosiasi untuk dipindahkan ya,” ujar dia.
Rudy memaparkan, bahwa masih banyak masyarakat yang bertahan tinggal di area rawan longsor. Ia menegaskan, pihaknya akan melakukan negosiasi dengan masyarakat agar dapat pindah ke tempat yang lebih aman.
“Semoga ini menjadi solusi ya, masyarakat juga ada mitigasi bencana, dan kami hanya membantu pemerintah daerah untuk yang rusak berat dan hilang seperti ini maksimal 50 (juta), kekurangannya mungkin bisa ditanggulangi dari desa atau dari agnia-agnia lainnya,” lanjut dia.
Dalam kesempatan ini, Bupati Garut juga meninjau salah satu jembatan yang rusak yaitu Jembatan Cirompang, yang diakibatkan oleh curah hujan tinggi dan pernah dilanda bencana hidrometeorologi. Karena jembatan ini merupakan sarana vital bagi masyarakat, imbuh Rudy, pihaknya akan menggunakan anggaran melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk memperbaiki jembatan tersebut.
“Ada Instruksi Menteri Dalam Negeri Bupati boleh menggunakan BTT untuk (bencana) hidrometeorologi, kita perbaiki untuk masyarakat Gunamekar menuju akses pasar, menuju akses sekolah ke tempat ini (dan jembatan ini) membahayakan, coba lihat membahayakan,” kata Rudy.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Garut, Ahmad Mulyana, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil verifikasi, kondisi rumah warga penyintas longsor sangat memprihatinkan dan sudah tidak layak untuk dihuni.
“(Rumah) yang tertimpa itu ada 3 dan 3 lagi itu terkena ya, yang tertimpa langsung ada 3 rumah dan semua itu hancur semua tidak bisa diselamatkan, dan yang 3 lagi terkena dan itu masih bisa diselamatkan, dan di luar 6 itu masih ada 5 rumah yang terancam, tapi menurut kebijakan beliau kita mengamankan yang terkena dulu aja,” ungkap dia.
Senada dengan Bupati Garut, ia berharap, dengan adanya bantuan kerohiman dari pemerintah daerah untuk dilakukan relokasi, masyarakat yang sudah mendapat bantuan tersebut tidak lagi tinggal di lokasi rawan bencana, namun bisa mencari tempat lain yang dinilai lebih aman.
“Ini karena bantuannya kondisi rusaknya rusak berat ini kebijakan pemerintah daerah Itu per KK-nya mendapat 50 juta, ini sesuatu hal yang sangat begitu bijaksana sekali, karena dengan 50 juta dengan kondisi ini, insya Allah ini akan terwujud suatu bangunan rumah tinggal yang cukup permanen,” kata dia.
Merespon permintaan Bupati Garut, ia menyampaikan bahwa pihaknya akan bergerak cepat untuk menyiapkan semua administrasi sehingga bantuan kerohiman dapat diproses dan dapat langsung dikirimkan ke rekening para penyintas bencana longsor di Desa Gunamekar.
“Mudah-mudahan bila persyaratan dari masyarakat dari yang tertimpa bencana seperti KK KTP dan lainnya sudah masuk ke dinas, yang didukung oleh surat dari wilayah setempat, insya Allah minggu depan kita mungkin bisa masuk ke rekening yang terdampak bencana,” tutur dia.
Camat Bungbulang, Budi Sihabudin berterimakasih kepada pemerintah daerah juga Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut yang telah meninjau kondisi penyintas bencana longsor di wilayahnya. Ia menerangkan, saat ini terdapat 7 rumah yang terdampak serta 3 rumah ambruk. Sementara itu, imbuhnya, jumlah masyarakat yang terdampak sebanyak 15 Kartu Keluarga (KK) kurang lebih 45 jiwa, namun tidak terdapat korban jiwa.
“Harapan ke depannya pemerintah kabupaten khususnya, secepatnya untuk segera merelokasi dan kemungkinan besar dari hidrometeorologi untuk mendapatkan kajian lebih lanjut, sehingga pelaksanaan relokasi dari rumah yang kena dampak longsor itu segera terselesaikan,” ungkap dia.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang warga Kampung Ciseupan, Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, Jumdiyat, menyampakan bahwa bencana longsor tersebut terjadi pada hari Rabu malam tepatnya pukul 8. Ia bersyukur, seluruh anggota keluarganya dapat selamat dari bencana tersebut.
Ia juga berterimakasih kepada Bupati Garut, Rudy Gunawan yang sudah datang meninjau langsung lokasi bencana di desanya. Ia mengatakan, bahwa dirinya setuju jika nantinya akan dilakukan relokasi.
“_Nya ari kahoyong abi mah tos katinggal kieu mah panginten mangga weh nyanggakeun ka Pak Bupati abi hoyong nu tadina utuh hoyong dipanglereskeun, hoyong pangbangunkeun deui, teu sawios-wios_ (direlokasi), (iya kalau keinginan sudah terlihat begini, mungkin mengikuti Pak Bupati, saya ingin yang tadinya (rumah) utuh diperbaiki, ingin dibangun lagi, tidak apa-apa direlokasi),” tandas dia. (picgart)
Komentar
Posting Komentar