Sosok Ideal Presiden Indonesia Mendatang Oleh Jacob Ereste
NEWSLETTERJABAR.COM-- Harapan rakyat terhadap sosok Presiden Indonesia berikutnya adalah yang jujur, ikhkas bekerja untuk rakyat, ingin memajukan Indonesia tanpa mengurangi harga diri dan gengsi untuk bersanding debgan bangsa asing, lalu ingin mendengarkan aspirasi rakyat banyak, tidak berhasrat menumpuk pencitraan, atau kekayaan pribadi dan tidak ingin mengorbankan rakyat banyak
.
Hanya dengan begitu penampilan Presiden Indonesia dapat menjadi kebanggaan setiap warga bangsa dan merasa memiliki harkat dan martabat mulia bagi bangsa sendiri maupun bangsa asing.
Keberpihakan seorang Presiden untuk rakyat Indonesia menjadi mutlak dan harus, tidak bisa dikurangi sedikitpun. Sebab sosok seorang Presiden bagi segenap warga bangsa Indonesia merupakan tumpuan bagi segenap harapan dan cita-cita umum sebagaimana yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yang asli dan Pancasila yang telah disepakati menjadi ideologi negara serta tubtunan hidup berbangsa dan bernegara bagi segenap warga bangsa Indobesia.
Sosok Presiden Indonesia berikutbya sangat digarap serius melindungi dan membantu petani, nelayan, kaum buruh serta pedagang dan seluruh pekerja wira swasta untuk membangun keluarga, lingkungan, serta daerahnya masing-masing yang pasti akan menjadi bentuk pembanginan nasional secara menteluhuh. Sebab kedaulatan pangan yang berada di lahan para petani, hasil ikan yang akan dikumpulkan oleh para nelayan serta gerakan pasar yang dapat terpelihara secara sehat, akan sangat tergantung pada semangat dan kenyamanan rakyat dari berbagai sektor pekerjaan itu yang dilakukan dengan kegembiraan hati yang nyaman dan aman.
Pada giliran berikutnya baru kaum cerdik pandai dan intelektual serta ajademisi mampu mengembangkan kreativitas gagasan serta idenya yang cermerlang untuk terus meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan yang lebih manusiawi dan bergengsi penuh isi dan makna yang bermanfaat bagi orang banyak.
Sehingga pada tahapan berikut dapat terus dikembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai keagamaan yang luhur untuk kebaikan sesama umat di muka bumi. Sebab inti sari pemaknaan dari pengertian rachmatan lil alamin itu dikirim oleh Tuhan dari langit untuk semua makhluk di muka bumi tanpa kecuali.
Artinya, tentu saja dapat dipahami untuk kelestarian tumbuh-tumbuhan dan lingkungan hidup, satwa dan fauna serta sumber alam yang merupakan bagian dari tata kedeimbangan dari bumi atau alam lingkungan sekitarnya agar tidak sampai menimbulkan kemurkaan bencana dan malapetaka yang silih berganti melantak bumi.
Pembangunan yang masih akan terus dilakukan, hendaknya senantiasa diorientasikan pada kepebtingan untuk meningkatkan kebaikan bersama, kesejahtaraan dan kebahagiaan bagi seluruh rakyat, tanpa kecuali, utamanya bagi mereka yang relatif lebih dekat dan akan merasakan efek langsung dari pembangunan yang akan kita lakukan kemudian.
Agaknya, figur dari seorang Presiden Indonesia yang ideal berikutnya bagi Indonesia adalah mereka yang memiliki integritas, kapabilitas, serta kualitas etika, moral dan akhkak mulia tidak diskriminatif, apalagi hanya mementingkan keluarga, kelompok sehingga tidak mampu mengimplementasikan sila-sila Pancasila seperti persatuan dan keadilan soaial bagi seluruh rakyat Indonesia yang beragam suku dan agama serta tata budaya dan tradisi kebiasaannya yang berbeda macam ragamnya.
Catatan ini sekedar untuk mengingatkan bagi siapa saja yang sudah mulai menampilkan calon unggulan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, termasuk meraka yang mulai banyak menampilkan sendiri dirinya kepada publik, meski ajang pemilihan calon Presiden Indonesia pada tahun 2024 masih relatif jauh waktu pelaksanaannya.
Catatan ringan ini pun sekedar untuk menjadi penakar yang paling sederhana untuk mematut diri bagi seorang calon Presiden. Karena yang ideal memang calon seorang Presiden Indonesia itu yang patut muncul dari keinginan rakyat, bukan dari hasrat dan kehendak sendiri calon Presiden yang bersangkutan. Sebab sosok seorang Presiden yang paling ideal adalah mereka yang diinginkan okeh rakyat, bukan keinginan sendiri calon yang bersangkutan. (*)
Banten, 1 Juni 2022
Komentar
Posting Komentar