Anton Charliyan: Acara Silaturahmi Lebaran Bekasi dapat Dijadikan Model Antisipasi Adu Domba dan Hoaks


BEKASI, NEWSLETTERJABAR.COM-- Diikuti dengan sangat antusias sekitar 5000  masyarakat Bekasi Raya, Jabodetabek, Kerawang dan Subang, acara Lebaran Bekasi ke-2 yang digagas H Damin Saba dari Jajaka Nusantara dibantu WN 88 di lapangan Alun-alun Bekasi berlangsung meriah dan sukses. Sabtu (11/06/2022)


Hadir dalam acara tersebut Plt. Walikota Bekasi, Pjs  Bupati Bekasi, Dandim, Ketua MUI, PCNU , Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Budaya,  Para Ketua Ormas seperti Bamus Betawi, FBR, jejaka Nusantara, WN 88, GMBI, AMS, dan lainnya.


Acara dimeriahkan oleh Marching Band Chandrabaqa, Debus dari Jajakan Nusantara, Satria Banten serta Silat dan Tari jaipong dari Perguruan Silat dan Sanggar seni Bekasi Raya.


Disampaikan Mantan Kadiv Humas Polri mewakili Tokoh Budaya, Anton Charliyan, acara Lebaran Bekasi 1000 Ketupat ini Patut ditiru oleh daerah lain sebagai arena silaturahmi antar warga tanpa membedakan Suku, ras agama, etnik golongan, dan lain-lain.


"Di sini satu sama lain bisa saling mengenal lebih dekat sebagai satu Keluarga Besar Bekasi Raya," ujar Mantan Kapolda Jabar yang akrab disapa Abah Anton ini.



Menurut Abah Anton, bila acara tersebut dilaksanakan secara koninu, tidak hanya event lebaran saja  tapi pada event-event hari raya yang lain, dirayakan secara bersama, akan tumbuh rasa kekerabatan yang kuat sehingga  tidak mudah diadu domba dan tidak mudah dijadikan ajang hoaks oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan NKRI.


"Sebab sebagaimana kita ketahui bersama salah satu titik rawan Bangsa Indonesia dengan Pluralismenya yang multy kultur, sangat rentan diadu domba, sehingga dijadikan jurus  ampuh para kolonial dulu untuk menguasai Negeri kita, yakni yang kita kenal dengan devide et impera, memecah belah bangsa satu sama lain agar saling berantem. yang dampaknya bisa kita rasakan sampai hari ini," Tutur dia.


Untuk itu, lanjut Abah Anton, acara Lebaran Bekasi ini agar tetap dipertahankan sebagai suatu tradisi khas masyarakat Bekasi.


"Ke depan jika memungkinkan bisa ditambahkan dengan merayakan hari raya umat lain sehingga jika sering otomatis rasa kekerabatan dan kekeluargaan tadi makin erat dan makin mengikat," ungkap dia.


Dengan demikian, jelas Abah Anton, secara otomatis akan mampu membangun  rasa persatuan dan kesatuan antar Warga, antar ormas antar etnis, antar suku, dan lainnya secara kokoh, sekaligus membangun nilai-nilai toleransi antar umat Beragama.


"Terlebih di era global ini masyarakat kita yang makin cenderung individualitas sangat membutuhkan ajang  silaturahmi dan Kebersamaan seperti lebaran Bekasi ini," tutur mantan Kapolda Jabar ini.


Ditandaskan Tokoh Penggiat Anti Intoleransi dan Radikalisme ini, justru ke depan silaturahmi seperti itu bisa  menjadi suatu hal yang langka. 


"Sekali lagi dengan adanya acara Lebaran Ketupat ini bisa menjadi ajang untuk membangun rasa kesatuan dan persatuan serta memupuk nilai-nilai toleransi antar umat dengan nyata; tidak hanya sekedar wacana," tutup Mantan Kapolda Jabar sekaligus penggiat Anti Intoleransi dan Radikalisme yang akrab disapa Abah Anton ini. (Ed. Toni G)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PKL Juara dan Gabungan Ormas se-Kota Bandung Satu Tekad, Bergema Dukung Dandan-Arif

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Relawan Kujang Dewa Ucapkan Selamat dan Sukses, Dedi-Erwan Memimpin Jawa Barat