Statement Ridwan Kamil dalam Acara Halal Bihalal Dikecam Relawan
BANDUNG, NEWSLETTERJABAR.COM--
Sangat disayangkan, acara konsolidasi relawan RK yang dikemas dalam kegiatan halal bihalal pada Senin, 16 Mei 2022 menjadi blunder.
Sejauh itu, para relawan pendukung RK yang hadir saat itu masih mencoba menahan diri.
"Betapa tidak, momentum halal bihalal dan bertemu relawan yang hanya setahun sekali itu seyogyanya dibuat untuk ajang silaturahmi, melepas rindu, bertukar gagasan dalam menyelesaikan tugasnya sebagai gubernur, malah menjadi blunder manakala RK menyampaikan tipologi jenis atau karakteristik relawan versinya sendiri," ujar mantan relawan sekaligus Pokja Relawan RK.
Disampaikan Amin, hal itu terlihat di beberapa grup WA relawan RK dan media sosial tim RK.
"Video Statment yang tidak tepat tersebut kini telah tersebar luas dan mendapat berbagai respon, baik di Grup WA ataupun media sosial. Meski mengakui bahwa dirinya tak diundang dalam acara tersebut," tutur Amin.
Senada dengan Amin, Mantan Ketua Barisan Ridwan Kamil (Barmil), Bagus, menyampaikan, RK adalah pejabat publik dan menduduki jabatan politis, bukan akademisi atau profesor yang sedang melakukan riset.
"Tak selayaknya mengutarakan hal tersebut, karena akan memecah belah dan mencurigai antar relawannya. Saya khawatir kebiasaan membuat tipologi seperti ini bisa memecah belah masyakarat yang lebih luas jika kita menarik dalam masalah atau konteks lain," terang Bagus.
Diakui bagus, pihaknya merasa kecewa sebagai pendukung RK.
"Saya sebagai pendukung RK sejak Walikota Bandung hingga Gubernur Jawa Barat sangat kecewa kepada RK," tandas dia.
Menurut Bagus, RK seyogya fokus mengurusi permasalahan Jawa Barat di sisa masa jabatannya.
"Karena banyak program yang belum dan tidak jalan, salah satu alasannya karena pandemi. Ko aneh, masih pandemi dan sebagai gubernur malahan mikirin pilpres. Secara etis, ini sudah menghianati amanah yang diberikan masyarakat Jawa Barat," tutup Bagus.
Sebagai informasi, sebelumnya RK menyampaikan, sebagai pemimpin yang telah mengikuti dua kali pemilihan kepala daerah dirinya mengaku sudah bisa menilai karakteristik relawan pendukungnya.
"Relawan ada tiga golongan. Pertama, yang mendukung dan tidak berharap apa-apa. Berharapnya hanya perubahan peradaban,” ucap Kang Emil.
Kedua, lanjut RK, ada pula relawan yang mendukung, namun diakhiri dengan harapan akan sesuatu.
“Wajar, dalam relasi kemanusiaan, siapa yang menolong, harus ditolong, tapi harus gimana situasi, mun aya diterima, teu aya ditampi. Wayahna, sesuai situasi,” ujar dia.
Terakhir, dikatakan RK, ada pula golongan relawan yang dinilainya justru merepotkan.
Menurut dia, biasanya, relawan golongan terakhir ini memberikan dukungan dengan syarat yang mereka tentukan.
“Ada pengharapan, tapi harus gimana mereka. Sudah difasilitasi, sudah diberi, sudah dikasih kesempatan, tapi tak pernah puas,” tutur Kang Emil.
Terkait itu, meski sudah dinegasikan sebagai relawan pendukung RK, karena tidak mendukung RK untuk pilpres 2024, secara pribadi Amin sangat prihatin dan kecewa luar biasa dari pernyataan tersebut.
"Sebagai mantan relawan pendukung, saya ikhlas mendukung RK untuk menjadi gubernur 2018-2023 dan ikhlas juga tidak mendukung RK untuk Pilpres nanti," ungkap Amin.
"Saya tidak mau RK terjebak oleh ambisi politik atau haus kekuasaan, seperti ungkapannya sendiri. Makanya kita berpandangan agar RK fokus menyelesaikan janji kampanyenya sampai tuntas, baik janjinya yang tertuang RPJMD / program unggulan, ataupun janji-janji RK saat kampanye dulu, gak mikirin pilpres sampai kasak kusuk mencari dukungan partai. Karena yang akan jadi korban adalah masyarakat Jawa Barat," sambung Amin.
Masih menurut Amin, jika RK lupa mengenai janji-janji waktu kampanye ke daerah-daerah, Amin masih menyimpan catatannya.
"Di saya datanya masih ada catatan janji-janji kampanyenya dulu. Jika RK mau ayo kita duduk bareng dan selesaikan janji-janjinya. Karena janji itu hutang, dan hutang harus dibayar. Karena urusannya bukan hanya di dunia saja namun sampai ke akhirat kelak," tutup amin, 18 Mei 2022. (*)
Keterangan foto:
Kanan Bagus Machdiantoro
Kiri Aminurdin
Komentar
Posting Komentar