Negeri Indah Austria Tempat Adolf Hitler Dilahirkan
NEWSLETTERJABAR.COM-- Mungkin memang mengejutkan jika pada dasarnya Adolf Hitler yang memimpin Nazi Jerman adalah kelahiran Austria. Dia lahir pada 20 April 1889 di Braunau am Inn, kota Austria-Hongaria dekat dengan perbatasan Kekaisaran Jerman.
Hitler kemudian bermigrasi ke Jerman pada 1913 dan melepaskan kewarganegaraan Austria pada 1925. Pada 25 Februari 1932, Hitler secara resmi menjadi warga negara Jerman, kutip National Geographic.
Austria sendiri adalah sebuah negara dengan sejarah wilayah yang diperebutkan di masa lalu, termasuk menjadi sasaran dari suku-suku Jermanik. Namun Austria juga pernah menjadi kekuatan raksasa ketika membentuk monarki ganda bersama Hungaria.
Dengan kemelut sejarah yang kerap diiringi dengan lumuran darah, Austria berhasil membentuk negaranya sendiri, menggapai kemerdekaan dan kemudian menjadi negara yang makmur dan demokratis.
Berikut ini adalah profil Austria, sebuah negara yang terkenal dengan pegunungan Alpen yang indah, juga tempat kelahiran pemikir, musisi dan tokoh terkenal di dunia.
1. Sistem politik Austria
Karl Nehammer, Kanselir Austria (Twitter.com/Karl Nehammer)
Austria adalah sebuah negara yang demokratis. Bentuknya republik federal parlementer dengan kepala pemerintahan kanselir dan kepala negara adalah presiden. Saat ini, Kanselir Austria adalah Karl Nehammer dan Alexander Van der Bellen menjabat sebagai Presiden negara tersebut.
Austria terbentuk menjadi federasi yang terdiri dari sembilan provinsi federal (Bundeslander). Ibu kota Wina menjadi ibu kota federal yang juga menjadi salah satu dari provinsi. Setiap masing-masing provinsi federal dipimpin oleh seorang gubernur.
Menurut European Union, Austria memiliki sistem perlemen bikameral atau dua kamar yang terdiri dari Majelis Rendah (Nationalrat) dan Majelis Tinggi (Bundesrat). Majelis Rendah dipilih secara langsung oleh rakyat sedangkan Majelis Tinggi dipilih oleh parlemen regional.
Ada lima partai politik yang saat ini memiliki posisi di parlemen Austria. Mereka adalah The Austrian People's Party (OVP), the Social Democratic Party of Austria (SPO), the Austrian Freedom Party (FPO), the Greens and the NEOS.
Di tingkat yudikatif, Austria memiliki empat tingkat otoritas kehakiman: pengadilan distrik, pengadilan daerah, pengadilan tinggi daerah dan Mahkamah Agung. Sedangkan pengadilan tata usaha negara menangani perselisihan yang diambil otoritas administratif dan Mahkamah Konstitusi berurusan dengan tindakan terhadap otoritas federal, provinsi, regional atau kota.
Semua warga negara Austria yang mencapai usia 16 tahun sebelum waktu pemilu digelar berhak memberikan suaranya dalam pemilihan.
2. Austria era Romawi, mengenal Kristen lewat Charlemagne
Gereja St. Francis of Assisi di Wina, Austria (Unsplash.com/Dimitry Anikin)
Dengan posisi di Eropa Tengah, Austria adalah salah satu negara yang tidak memiliki garis pantai. Sebagian besar wilayahnya terdiri dari daratan yang bergunung-gunung.
Luas wilayah Austria sedikit lebih kecil jika dibandingkan provinsi Riau di Indonesia. Austria memiliki luas 83.878 kilometer persegi sedangkan Riau memiliki luas 87.023 kilometer persegi. Tapi populasi Austria lebih banyak yakni sekitar 8,9 juta penduduk sedangkan Riau memiliki populasi sekitar 6,8 juta penduduk.
Di sebelah utara, Austria berbatasan dengan Jerman dan Republik Ceko. Di timur, negara tersebut berbatasan dengan Hungaria dan Slovakia. Di selatan, negara dengan ibu kota Wina berbatasan dengan Slovenia dan Italia sedangkan di barat berbatasan dengan Swiss dan Liechtenstein.
Nama Austria, menurut New World Encyclopedia berasal dari bahasa Jerman kuno Ostarrîchi yang kemudian disebut sebagai Österreich dan berarti wilayah timur. Kata ini kemudian berkembang menjadi Austria seperti saat ini.
Sebagian besar orang Austria menggunakan bahasa Jerman yang juga menjadi bahasa resmi negara tersebut. Dikutip dari Austrian Embassy Washington, ada juga bahasa resmi lokal yaitu Kroasia, Hongaria, dan Slovenia.
Pada masa awal Sebelum Masehi, menurut laman Austria, sebagian besar wilayah ini dikuasai oleh Kekaisaran Romawi. Austria dijadikan sebagai provinsi kekaisaran bernama Noricum dan pemukiman Romawi terpenting adalah Carnuntum.
Memasuki paruh kedua Masehi, berbagai suku Jerman memperluas wilayah dan melakukan serangan ke wilayah Romawi, termasuk Austria. Mereka menguasai beberapa wilayah di Pegunungan Alpen.
Sekitar tahun 800 Masehi, Raja Prancis Charlemagne menaklukkan daerah itu dan memperkenalkan agama Kristen. Bergabung dengan Kekaisaran Romawi Suci, Charlemagne mendirikan sebuah wilayah yang dikenal sebagai Ostmark. Pada tahun 996, Ostmark pertama kali disebut sebagai "Ostarrichi," pendahulu yang jelas dari kata Jerman modern "Österreich."
3. Austria di bawah keluarga Babenberg
Kastil di ibu kota Wina, Austria (Unsplash.com/Leyre)
Memasuki milenium pertama, Austria dikuasai oleh keluarga Babenberg dari Franconia yang saat ini menjadi Bavaria utara. Keluarga ini kemudian membawa sejumlah besar pemukim baru, membuka hutan dan membuat petak-petak tanah yang dapat ditanami.
Kekuasaan Babenberg semakin bergeser ke timur dan menjadikan Wina sebagai tempat kedudukan istananya. Di masa ini, Austria menjadi wilayah yang memiliki hak-hak istimewa. Bahkan, menurut New World Encyclopedia, keluarga Babenberg bisa melakukan pembelian, mewariskan dan mengambil alih daerah lain.
Menurut Habsburger, saat Frederik II dari Babenberg berkuasa, dia sering berperang dan berkonflik dengan para bangsawan. Dia berperang melawan Bohemia dan Hungaria yang akhirnya menemui kekalahan dalam Perang Sungai Leitha pada tanggal 15 Juni 1246.
Kematian Frederik II mengakhiri kekuasaan keluarga Babenberg selama 270 tahun memerintah. Tapi dalam era tersebut, Austria yang dulu menjadi zona perebutan kekuasaan, menjadi sebuah wilayah terpadu. Ini sangat bermanfaat untuk penguasa berikutnya.
4. Austria di bawah monarki Habsburg
Pemandangan di Hallstatt, Austria (unsplash.com/Rashid khreiss)
Sebelum bersatu dalam sebuah kekaisaran Habsburg, Austria sempat berada di bawah kekuasaan Raja Ceko Otakar II pada 1253-1278. Otakar berhasil dikalahkan dan dibunuh dalam sebuah pertempuran oleh Raja Jerman yang kemudian merebut Austria dan memberikan pada putra-putranya.
Sejak itulah, Austria menjadi wilayah kekuasaan dari keluarga Habsburg yang akhirnya selama ratusan tahun kemudian berhasil menguasai wilayah-wilayah sekitarnya.
Menurut Visiting Vienna, pada dasarnya Habsburg bukanlah sebuah kerajaan atau kekaisaran. Tapi sang penguasa Habsburg berhasil memperluas tanah mereka, mendapatkan lebih banyak harta dan gelar dengan berbagai cara seperti pernikahan, perang, warisan, perpecahan keluarga atau perjanjian politik.
Kekuasaan Habsburg membentang di Austria, Slovenia modern, Bavaria, Italia, Bohemia, Moravia dan Silesia. Sebagian besar Ceko saat ini dan Polandia barat daya serta Hungaria adalah wilayah Habsburg.
Selain itu Slovakia, Rumania dan bagian utara bekas Yugoslavia juga dikuasai. Jadi Habsburg memiliki wilayah di Eropa Tengah dan Timur. Bahkan Habsburg juga pernah menguasai Belgia dan Luksemburg.
Dari semua wilayah kekuasaan tersebut, setiap tanah yang dikuasai memiliki raja Habsburg yang sama tetapi setiap wilayah menikmati berbagai tingkat otonomi sendiri.
5. Bertahan dari gempuran Turki Ustmani
Ilustrasi pengepungan Wina oleh pasukan Turki Ustmani (Wikipedia.org/Anonymer)
Dinasti Turki Ustmani yang berpusat di antara Asia dan Eropa mulai memperluas kekuasaannya. Mereka memasuki Eropa dan menaklukkan tanah-tanah di tenggara benua tersebut.
Bahkan Turki Ustmani dengan pimpinan Sulaiman Agung berhasil menghancurkan Hungaria yang dipimpin Raja Louis II pada Agustus 1526 dalam pertempuran Mohacs. Hungaria yang kehilangan penguasa, beberapa wilayahnya menjadi daerah baru yang dikuasai Habsburg. Sedangkan penguasa yang mau bekerja sama dengan Turki Ustmani, menjadi bawahan dan menerima otonomi.
Kemenangan atas Hungaria membuat Turki Ustmani mencoba mengambil Wina, sebuah kota besar yang ramai sebagai pusat administrasi dan pusat ekonomi Habsburg. Ancaman terhadap Wina, secara tradisional, dipandang oleh orang Eropa sebagai ancaman bagi keseluruhan benua.
Pada 1529, pasukan Turki Ustmani dengan pasukan lokal yang mau bekerja sama, melakukan perjalanan menuju Wina. Selama perjalanan tersebut, peperangan terus terjadi. Gabungan tentara itu sampai pada September tapi dengan tenaga yang telah terkuras.
Menurut New World Encyclopedia, Sulaiman menawarkan agar penguasa Habsburg menyerahkan Wina. Tapi tawaran itu ditolak dan akhirnya Wina digempur dengan artileri. Secara keseluruhan gempuran itu gagal menimbulkan kerusakan.
Pasukan Habsburg mampu bertahan sedangkan Turki Ustmani banyak yang kehilangan kuda, dengan tentara yang terserang penyakit serta melakukan desersi. Pada 14 Oktober 1529, pasukan Turki Ustmani mulai mundur dari upaya pengepungan tersebut.
Turki Ustmani kembali berangkat untuk mengepung Wina pada 1683. Namun upaya kedua tersebut juga akhirnya gagal setelah Habsburg mendapatkan bantuan dari Kerajaan Polandia yang dipimpin oleh Raja Jan Sobieski.
Kegagalan kedua Turki Ustmani dipandang sebagai kesuksesan besar bagi Eropa. Sejak itu, kekuatan Turki Ustmani di Eropa semakin melemah dan menyusut.
Dalam pengepungan Wina yang kedua, menurut Habsburger, ada mitos yang menyebutkan awal mula Eropa mengenal kopi ialah dari bekal yang dibawa pasukan Turki Ustmani. Mitos itu tidak benar karena 30 tahun sebelumnya sudah ada kedai kopi yang berdiri di London.
6. Kemunculan dan kehancuran Monarki Austria-Hungaria
Kota Salzburg, Austria (Pexels.com/Dmitry Anikin)
Dampak dari kegagalan Turki Ustmani merebut Wina adalah Habsburg semakin memperluas kekuasaannya. Habsburg bahkan menjadi salah satu kekuatan terbesar di Eropa Tengah. Selama ratusan tahun kemudian, Habsburg terus berkembang.
Tapi gelombang revolusi yang bermula di Prancis dan menyapu seluruh Eropa, turut menggoyahkan kekaisaran di Austria tersebut. Gelombang revolusi yang membawa nasionalisme, memaksa Habsburg membuat konsesi dan pada 1867, membentuk Monarki Ganda Austria-Hungaria.
Monarki Ganda tersebut menjadi salah satu pihak yang memicu Perang Dunia I. Pangeran Ferdinand dan istrinya dari Austria-Hungaria, dibunuh di Sarajevo, Serbia, pada 28 Juli 1914. Serbia kemudian mendapatkan ultimatum agar menyerahkan pembunuhnya atau jika tidak mau diserang secara militer.
Serbia menolak dan akhirnya terjadi peperangan. Austria-Hungaria dengan dukungan Jerman menyerang Serbia yang mendapatkan dukungan kuat dari Rusia. Jerman akhirnya juga menyatakan perang melawan Rusia.
Menurut History, Prancis yang bersekutu dengan Rusia akhirnya juga terlibat perang dengan Jerman. Ketika Jerman melakukan invasi ke Belgia yang netral, Inggris menyatakan perang terhadap Jerman.
Perang Dunia I atau Perang Besar akhirnya berakhir pada jam 11, hari ke-11 dan bulan ke-11 di tahun 1918. Jerman menandatangani perjanjian gencatan senjata di Prancis. 9 juta tentara tewas, 21 juta tentara terluka.
Jerman, Rusia, Austria-Hungaria, Prancis dan Inggris masing-masing kehilangan hampir satu juta jiwa atau lebih. Selain itu, sekitar lima juta warga sipil tewas karena penyakit dan kelaparan. Berakhirnya Perang Dunia I turut mengakhiri monarki Austria-Hungaria.
7. Austria dicaplok Nazi, lalu mendapatkan kemerdekaan dan menjadi negara sukses
Pemandangan kota Wina, Austria (Unsplash.com/Anton)
Kekalahan dalam Perang Dunia I membuat Austria berusaha bersatu dengan Jerman tapi gagal karena adanya Perjanjian Saint Germain. Austria kemudian meletakkan konstitusi dasar sebagai negara pada 1920.
Pembentukan Austria ini dicirikan dengan konflik yang intens antara golongan kiri dan kanan, kutip New World Encyclopedia. Bentrokan antara keduanya kerap berujung kematian.
Lalu, Perang Dunia II membuat Austria dicaplok oleh Nazi Jerman pada 1938. Situasi politik domestik yang tidak stabil turut mempengaruhi kelancaran aneksasi tersebut. Istilah politik dalam peristiwa ini adalah Anschluss atau persatuan dengan Jerman, kutip BBC.
Ketika pasukan Nazi terus mengalami kemunduran dalam perang, kota Wina pada 1945 dibebaskan oleh pasukan Soviet. Austria kemudian diduduki pasukan Soviet, Inggris, AS dan Prancis.
Setelah Nazi kalah, Austria masih berada di bawah pengaruh empat negara tersebut. Menurut laman Austria, pada 1955, Parlemen Austria mengesahkan undang-undang konstitusional untuk menjamin kenetralan permanen Austria. Pada tahun yang sama, negara tersebut menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Austria selama beberapa dekade kemudian menjadi salah satu negara yang demokratis dengan sistem ekonomi yang modern dan canggih. Industri yang paling penting adalah makanan dan komoditas mewah, teknik mesin, konstruksi baja, bahan kimia, dan manufaktur kendaraan.
Pada 1995, Austria bergabung dengan Uni Eropa. Dalam blok organisasi tersebut, Austria bahkan menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang paling stabil. (*)
Secara utuh artikel ini diambil dari IDNTimes yang berjudul Profil Austria, Negeri Indah Tempat Kelahiran Adolf Hitler
Komentar
Posting Komentar