Abah H Anton Charliyan Resmikan Ponpes Mukhul Ibadah yang Berkarakteristik Khas di Banjajaran Bandung


KABUPATEN BANDUNG, NEWSLETTERJABAR.COM--
Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Purn. H Anton Charliyan, yang merupakan tokoh Sunda telah meresmikan sebuah Pesantren yang memiliki karaktristik yang sangat khas dan unik,  yakni Pesantren Mukhul Ibadah Kadaun Seureuh yang berlokasi di Wilayah Banjaran Kabupaten Bandung. Minggu (15/05/2022)


Disebutkan, Pondok Pesantren Mukhul Ibadah tersebut merupakan pesantren yang berbasis Agama Budaya dan Nasionalis pertama di Indonesia yang berdiri di atas lahan seluas 2 HA.


Disebutkan Abah Anton, pesantren tersebut dikatakan sangat Khas, karena mulai dari model bangunan, kurikulum, tata cara berpakaian serta adat dan tradisinya lebih khusus, yakni mensinergikan  antara nilai-nilai religius Islami, nilai-nilai budaya dan nilai-nilai Nasionalalis cinta tanah air dengan sangat nyata.


"Sebagai contoh mulai dari bangunan Pesantren terlihat perpaduan antara gaya Mesjid Nabawi dengan model Mesjid Cipta Rasa Cirebon  peninggalan Syech Sunan Syarif Hidayatullah atau mesjid Sunan Kudus yang berbentuk gerbang candi dengan rumah-rumah panggung adat Nusantara," jelas Abah Anton.


Ditambahkan Abah Anton, Pakaian santrinya memakai iket dan pangsi.


"Serta di lingkungan pesantren terlihat simbol-simbol merah putih mewarnai lingkungan Ponpes," jelas Abah Anton lagi.



Dalam sambutannya, Anton Charliyan yang tercatat masih merupakan Keluarga besar Ponpes Suryalaya Tasikmalaya, menyampaikan, berdirinya Pesantren Mukhul Ibadah tersebut merupakan salah satu solusi untuk bisa berkontribusi dalam rangka memecahkan persoalan bangsa.


"Saat ini nilai-nilai budaya dan Nasionalis  sedang dibenturkan dengan pemaham nilai-nilai agamis yang salah kaprah sehingga menyebabkan masyarakat menjadi resah, bingung, dan terpecah belah,"   tutur Abah Anton.


Karena itu, lanjut Abah Anton, jika tetap dibiarkan akan mengarah pada disintegrasi Bangsa.


"Maka dengan lahirnya model-model pesantren yang lebih konsen mengkhususkan diri ke arahan kurikulum pembelajaran  nilai budaya dan nasionalis sebagai penguat utama nilai-nilai Religius Keagamaan, yang memang menjadi pondasi dasar sebuah pesantren, merupakan langkah cerdas dari para ulama, kiayi, ustad, habaib, dan tokoh agama yang masih berjiwa Nasionalis Hizbul waton Minal Iman," papar Abah Anton.



Hal tersebut, jelas Abah Anton, untuk ikut membentengi Bangsa dan Negara dari kepentingan-kepentingan politik yang sering menjual agama untuk membodohi masyarakat awam.


"Pesantren model ini mungkin yang peratama kali berdiri di Jawa Barat, bahkan tidak menutup kemungkinan yang pertama di Indonesia," jelas Abah Anton.



Diharapkan Abah Anton, dengan  berdirinya pesantren model tersebut, para ulama, tokoh agama, tokoh budaya dan tokoh Nasionalis bisa mengikuti untuk membangun sebanyak-banyaknya Ponpes serupa.


"Dalam rangka ikut menjaga NKRI dengan nyata, sekali lagi ikut menjaga NKRI dengan nyata, dari rongrongan kelompok-kelompok yang saat ini kita ketahui bersama senantiasa berusaha untuk menghancurkan dan ingin mengganti tatanan Negara kita yg berdasarkan Pancasila dengan idologi yang berkedok Agamis," tandas Abah Anton.


"Untuk itu mohon dukungan penuh dari semua pihak, terutama tokoh agama, tokoh politik, para pengusaha, Cendikiawan dan lainnya, khususnya dari Aparatur Pemerintah," tutup mantan Kadiv Humas Polri tersebut.



Sementara itu,  seorang tokoh anti-Intoleransi, Habib Haidar Alwi, menguatkan paparan Abah Anton.


"Model-model pesantren seperti ini harus jadi cikal bakal ponpes berbasis budaya, dan harus dikembangkan di seluruh penjuru tanah air untuk menyelamatkan NKRI dari Pengaruh Intoleransi dan Radikalisme," ungkap dia.


Terakhir disampaikan jajaran Pengasuh Ponpes Mukhul Ibadah, sebagai berikut:
Pimpinan Ponpes KH Syaiful Kholiq dari Lirboyo Jatim dan Al Habib Muhammad Iqbal Alayidrus.


Jajaran ajaran Penasihat dan  Pembina: Al Habib Umar Assegaf, KH Bobon Suryalaya, KH Abu Yasir,  dan lainnya.


Sementara yang termasuk dalam jajaran penggagas awal berdirinya pesantren tersebut antara lain: Abah H Anton, KH Habib Khaidar Alwi, HM Samuel Lalengko serta pengurus inti pesantren sebagaimana disebut diatas.



Hadir dalam acara  peresmian tersebut antara lain: Camat Banjaran mewakili Bupati Bandung, Kapolsek, Danramil, Ketua MUI Banjaran, Ketum Laskar Siliwangi HM Samuel Lalengko, para Tokoh agama dan Budaya di wil Jabar.


Acara berlangsung tertib, khidmat dan meriah.


Acara berikutnya dilanjutkan dengan pagelaran Wayang Golek dari Padepokan Giri Harja yang sudah sangat populer di tatar Sunda.


Sebagai catatan penting:
Pesantren ini memang khusus dibangun untuk menjawab tantangan bangsa saat ini yang dirasakan makin turunnya jiwa Nasionalisme dan cinta Tanah Air di kalangan generasi muda, terutama menjelang  tahun-tahun panas 2024 ke depan. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government