Membangun kembali Gairah Seni dan Budaya Tradisi Daerah Kita yang Khas
Oleh Jacob Ereste
NEWSLETTERJABAR.COM-- Semua seni dan budaya leluhur kita ideal untuk dikembangkan, semua dapat diorientasikan pada nilai-nilai seni dan budaya lokal yang khas dari masyarakat setempat.
Dengan demikian untuk menikmati seni pertunjukan, pameran, pembacaan puisi, atraksi seni bela diri dapat dipadu dengan suguhan kuliner khas yang fihasilkan.oleh warga masyarakat setempat yang bisa disesuaikan penyajian maupun kemasannya, sehingga bisa lebih elegan untuk disuguhkan tanpa mengurangi cita rasa dan selera para penikmatnya.
Hingga pada tahap berikutnya mampu membenamkan kenangan indah dalam memory setiap orang yang bersinggungan dengannya. Bahkan mungkin akan ikut pula membagi-bagikannya kepada kerabat, sahabat serta rekanan bisnis mereka.
Potensi seni sastra masyarakat lokal yang masih memberi kita kesempatan untuk melestarikan dan mengembangkannya sebagai produk unggulan bangsa Indonesia yang memiliki peradaban tinggi, bisa memperkuat pwnampilan kepribadian dalam.tata pergaulan dunia yang unik dan khas dari bangsa Timur yang mempunyai kekentalan spiritual dan religiusitas yang tinggi.
Sehingga arah dari onrientasi upaya pengembangan seni dan budaya yang khas dari para leluhur kita sebagai bagian dari suku bangsa Nusantara dapat maksimal dilakukan secara serentak hingga menjadi manik-manik seni dan budaya bangsa yang membanggakan.
Semua nilai-nilai luhur suku bangsa Nusantara dapat ditelisik lewat seni sastra tertulis hingga seni sastra lisan (yang dapat diabadikan dalam bentuk rekaman atau transkrip) dan seni dalam membaca sastra semacam.yang ada dakam tradisi mendongeng.
Sedang seni musik sebisa mungkin dapat menggali dan mrngeksplorasi segenap potensi seni musik tradisi kita berikut seni mrlagukannya, seperti macopat do Jawa, pantun di Sumatra dalam warna tembang arau nyanyian yang khas daerah sambil merambah seni musik semi modern untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat serta minat kawula muda agar tak tersumbat yang dominan memiliki potensi dan kegandrungan pada seni musik modern.
Adapun bentuk seni drama dapat mengangkat kisah atau cerita yang berbasis legenda dalam masyarakat agar dapat sekaligus menjadi tujuan dalam melestarikan seni tradisi kita yang nyaris punah.
Kecuali itu, semua bentuk kesenian dapat dijadikan semcam media penyadaran bagi generasi muda terhadap nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi kebanggaan dari masyarakat setempat.
Demikian juga dengan seni lukis tradisional yang ada hingga seni lukis Indonesia bercorak modern. Termasuk seni ukir dan seni anyaman yang mampu ikut memperkuat tampilan dari seni terapan yang dimiliki oleh warga masyarakat setempat.
Seni beladiri dari suku bangsa Nusantara yang membentang dari Sabang hingga Merauke seperti pencak silat, panahan, seni menombak hingga kepiawaian berburu dan menangkap ikan secara sederhana dapat terus dikembangkan dengan cara memanfaatkan sungai sekaligus berupaya menjaga lingkungan hidup agar bisa memberi keseimbangan antara yang bersifat batin dengan yang lahir.
Seperti seni tari yang dapat dipahami bukan cuma sebatas pertunjukan gerak keindaghan, tetapi juga disadari sebagai bentuk dari olah tubuh guna memberi keseumbangan dalam olah rasa (atau batin) yang diperlukan untuk menjaga daya atau semangat hidup yang sehat.
Semua itu jelas merupakan bagian dari ekspresi diri yang otentik untuk dimunculkan sebagai jati diri yang otentik dari masyarakat yang sehat dan terap teguh menjunjung tinggi segenap warisan dari para leluhur sebagai bagian dari kepribadian warga suku bangsa Nusantara yang sejati dan otentik.
Demikian juga dengan Seni kerajinan,sulaman serta masakan dan makanannya yang khas milik bangsa Timur yang khas cita rasanya serta kaya ragam cara pengolahannya.
Makanan tradisi seperti pepes belut, sayur rebung, tumus jagung hingga sayur lodeh, sungguh unik dan khas seperti ragam kekayaan buah-buahan yang tumbuh subur di bumi Nusantara.
Pemahaman dan kesadaran pada kekayaan alam Nusantara bukan cuma yang ada di dalam perut bumi, srperti enas, perak dan tembaga, timah bouksit dan sebagainya itu, tetapi tetumbuhan pun sebagai karunia Allah melebihi jumlah agama yang tumbuh dan berkembang di bumi nusantara, seperti keragaman etnis, bahasa bahkan aksara sebagai bukti dari peradaban manusia yang sungguh luar biasa untuk banyak hal yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia ini.
Maka itu cara yang paling efektif untuk mengangkat beragam seni dan budaya dengan kulkner khas daerah setempat, bisa dilakukan dengan cara diskusi (mengjaring) saran, pendapat sekaligus sosialisasi dari segenap potensi dan gagasan yang hendak dilakukan agar mendapat sambutan dan dukungan, perlu dimediasi dengan berbagai cara dan bentuk, seperti seminat, diskusi, dialog santai hingga workshop dan pendidikan ataj pelatihan untuk beragam keterampilan yang diminati kawula muda sebagai generasi penerus estafeta dari perjuangan yang kita idealkan bersama.
Demikian juga dengan kunjungan kerja lapangan, acara perlombaan dari berbagai bidang serta potensi yang hendak diperkenalkan agar dapat dikbangkan oleh masyarakat luas, tanpa harus membedakan antara mereka yang muda dengan mereka yang sudah tua.
Diskusi, seminar dan workshop yang dapat menampilkan atau mengundang para nara sumber, tokoh masyarakat serta para simpatisan dan peminat yang mampu menstimulan semangat dan gairah dari kebangkitan seni budaya masyarakat setempat yang khas, sehingga dapat memberi nilai tambah tak hanya sebatas lahiriyah sifatnya, tapi juga meliputi batiniah yang mampu dan dapat memperluas wilayah jelajah spiritual guna mendekatkan diri pada Yang Maha Pencipta jagat raya dan seisinya. (*)
Lampung, 28 April 2002
Catatan:
Paparan ini diperbaiki seperlunya untuk dapat dijadikan referensi sandingan membangun seni budaya daerah -- utamanya Karawang Jawa Barat dan Pemalang Jawa Tengah -- agar kembali bangkit dan bergairah -- melampaui masa jaya-jayanya pada tahun-tahun sebelumnya di tanah air kita.
Komentar
Posting Komentar