Kebangkitan Kesadaran dan Kepedulian Berbangsa dan Bernegara dalam Kongres Perempuan Indonesia
Oleh Jacob Ereste
NEWSLETTERJABAR.COM-- Femomena dari kesadaran dan kepedulian Emak-emak (kaum perempuan) pada umumnya pada satu dua tahun terakhir terhadap masalah politik, ekonomi dan sosial serta budaya bangsa sungguh menggembitakan.
Karena sejatinya untuk menggugah krsadaran dan kepedulian hingga mau mengambil peran dalam membangun tata berbangsa dan bernegara yang lebih baik dan lebih beradab sangat memerlukan peranan kaum perempuan Indonesia, agar dapat menyongsong masa depan yang lebih baik dari yang kita nikmati pada hari ini.
Tabik dan salut sepantasnya diberikan pada upaya sejumlah tokoh perempuan Indonesia untuk membangkitkan kembali gairah berbangsa dan bernegara malalui berbagai sektor maupun bidang keilmuan politik, ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan selera ketertarikan mereka untuk berkiprah, tinimbang selama ini hanya berkutat di sekitar rumah. Hingga terkesan pekerjaan yang paling mulia itu hanya mengurus anak, suami dan kemudian cucu bahkan cicit. Sedangkan semua itu bisa berjalan dengan baik dan benar tanpa mengurangi aktivitas dan kegiatan pada sektor lain.
Itulah sebabnya membangun kesadaran dan pemahaman kaum perempuan relatif lebih sulit dibanding kaum laki-laki, termasuk mereka yang masih berusia muda hingga sampai menjadi mahasiswa pun sudah ada kecenderungan untuk lebih menyesuaikan dengan dengan sikap dan sifat kodratinya sebagai perempuan.
Padahal sesungguhnya tak sedikit sosok perempuan yang mampu mengukir sejarah besar yang banyak bisa dilakukan oleh kaum laki-laki. Karena feminimitas kaum perempuan itu harus dipahami bukan sebagai kelemahan -- secara fisik maupun non fisik -- tetapi sebagai kelebihan yang unik, karena tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Misalnya dalam kesabaran, ketelatenan, keseriusan dan mimiliki cara berpikir yang lebih mendetail.
Oleh karena itu, geliat dari gerak kebangkitan kaum perempuan Indonesia yang sudah merancang pertemyan akbar pada hari Sabtu, 23 April 2022 di Jakarta patut diapresiasi, disambut dan dimanfaatkan sebaik-baik mungkin deni dan untuk gerakan kebangkitan kaum perempuan Indonesia untuk merumuskan posisi dan peran yang nyata untuk membangun bangsa dan negara Indonesia agar dapat lebih baik dari kondisi dan situasinya yang tidak menentu sehingga menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran menghadapi masa depan yang lebih sulit dan memerlukan perhatian dan kesiapan segenap warga bangsa demi dan untuk keselamatan dan kelangsungan bangsa negara Indonesia tercinta. (*)
Jakarta, 17 April 2022
Komentar
Posting Komentar