'Muhasabah', Merasa Diri lebih Baik


Oleh Idat Mustari


NEWSLETTER-JABAR.COM-- Kadang bahkan sering, sifat Iblis merasuk ke dalam jiwaku dengan lembut. Sifat Iblis yang membuat terusir dirinya dari surga-Nya. Sifat Iblis yang merasa dirinya lebih baik dari Adam.


Aku merasa lebih baik dari orang lain karena ilmuku.
Aku merasa lebih dari orang lain karena hartaku.
Aku merasa lebih baik dari orang lain karena jabatanku.
Aku merasa lebih baik dari orang lain karena ibadahku.


Padahal aku diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk berendah hati.
Padahal aku tak memiliki pengetahuan tentang derajat seseorang di hadapan Allah.
Padahal aku tak berhak merasa diri paling suci karena hanya Allah yang tahu, siapa yang suci.


Aku tuduh orang lain sesat padahal boleh jadi aku lebih sesat.
Aku sangka orang lain buruk padahal boleh jadi aku lebih buruk.


Aku lihat Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak.
Aku perhatikan kotoran kecil di mata orang lain, padahal kayu besar ada di mataku.


Memegang kebenaran itu harus, tapi merasa paling benar harus dihindari.
Berupaya di jalan ketaatan itu wajib, tapi merasa paling taat itu adalah dosa.


Boleh jadi Allah lebih mencintai orang yang amalannya tidak banyak namun ia merasa dirinya hina, dibandingkan seseorang dengan amalan melimpah namun ia merasa dirinya suci.


Ibnu Qayyim Al-Jauziyah pernah berkata: “Jika Allah Ta’ala membukakan untukmu pintu shalat malam, jangan memandang rendah orang yang tertidur. Jika Allah membukakan untukmu pintu puasa (sunnah), janganlah memandang rendah orang yang tidak berpuasa. Dan jika Allah membukakan untukmu pintu jihad, maka jangan memandang rendah orang lain yang tidak berjihad. Sebab, bisa saja orang yang tertidur, orang yang tidak berpuasa (sunnah), dan orang yang tidak berjihad itu lebih dekat kepada Allah ketimbang dirimu”.


Mudah-mudahan kita tak menyepelekan datangnya perasaan diri sendiri lebih baik dari orang lain, karena begitu banyak keburukan di balik perasaan ini. Dan karena ini pula membuat kita tak pantas memasuki Surga-Nya. Wallaahualam. (*)


*Pemerhati Sosial, Agama, dan Advokat, Pengurus MPW Pemuda Pancasila Jawa Barat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government