Terkait Ujaran Bupati Garut atas Kinerja ASN asal IPDN, Hasanudin: 'Sebaiknya Bupati Hati-Hati'
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Pernyataan Bupati Garut, Rudy Gunawan, terkait aparat lulusan IPDN memiliki kinerja buruk terus menjadi polemik berkepanjangan.
Kendati Rudy Gunawan telah mengklarifikasi sebagaimana disebut liputan6.com, Selasa (4/1/2022): "Saya tidak menghina IPDN dan siapa yang merasa terhina. Lagi pula siapa yang menghina seperi itu?", berbagai tanggapan sebagai bentuk reaksi masyarakat terus bermunculan.
Rudy Gunawan menuding polemik antara dirinya dengan para pejabat lulusan IPDN, sengaja digulirkan pihak yang tidak sejalan dengan pemerintahannya.
Diakui Rudy Gunawan, apa yang pernah disampaikannya semata-mata dimaksudkan sebagai motivasi bagi mereka yang lulusan IPDN agar memberikan pelayanan optimal bagi masyarakat.
Dicontohkan Rudy, dalam hal mutasi pejabat, justru lulusan IPDN banyak yang berpindah-pindah dalam satu tahunya.
"Saya mengatakan yang suka pindah-pindah itu adalah lulusan STPDN, satu tahun di BKD (Badan Kepegawain Daerah) dua kali pindah, konteksnya kan jelas," ungkap dia.
Terkait itu, pendiri Pusat Informasi dan Studi Pembangunan (PISP), Hasanudin, menanggapi, sebaiknya Bupati berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataannya.
"Pernyataan Bupati sebaiknya tidak mereduksi sikap individual, lalu menilai IPDN dengan keliru karena menyangkut nama baik banyak orang," ujar Hasanuddin. Rabu (05/01/2022)
Jika ada ASN yang ingin pindah dan tidak betah di Kabupaten Garut, kata Hasanudin harus dikaji secara objektif faktor penyebab lainnya.
"Bisa jadi manajemen kepegawainnya buruk, sehingga mereka memutuskan mencari tempat lain yang memungkinkan karier dan prestasinya berkembang baik," ungkap dia.
"ASN yang berasal dari IPDN itu berdisiplin tinggi, profesional, loyal dan sangat berwawasan kebangsaan," tambah Hasanuddin.
Ditandas dia, sikap loyalitas kepada pemimpin tersebut itulah yang memungkinkan mereka tidak terbuka.
"Mau menyebutkan pindah, padahal persoalannya adalah manajemen buruk ASN di Kabupaten Garut," cetus dia.
"Ini harus diteliti, dicari jalan keluarnya. Ada banyak ASN baik dan profesional, jadi hancur gara-gara kepemimpinan dan pengelolaan manajemen yang buruk," sambung Hasanudin memungkas. (*)
Komentar
Posting Komentar