'Pahala dan Siksa' dari Eksistensi Wanita di Dunia
NEWSLETTERJABAR.COM-- Nada-nadanya, bagi beberapa kasus khusus, ungkapan 'Wanita adalah Racun Dunia' sepertinya bukanlah bualan semata. Hal itu dikarenakan fakta bahwa banyak pria sering tidak berdaya menangkal godaan wanita, akhirnya terjebak ke dalam lingkaran problematika asmara yang tidak jarang menggiring kepada kerumitan pikiran, serta berakhir dengan kehancuran kehidupan.
Berkaitan dengan adanya ungkapan yang menyatakan bahwa 'Wanita adalah tiang negara; jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya', sangat mungkin hal itu dikarenakan wanita tergaris sebagai insan yang dikaruniai daya tarik, baik kecantikan maupun daya tarik lainnya yang mengesankan keindahan bagi pria, tak terkecuali bagi para pria yang memangku kebijakan dalam pengelolaan sebuah negara.
(Untuk ini, kita patut ingat kisah Cleopatra, Delilah, Marilyn Monroe, Wallis Simpson dan lainnya)
Pada sisi lainnya, terkait daya tarik yang dimiliki wanita, pria sering kali masuk ke dalam wilayah angan-angan indah karena wanita yang diidamkannya.
Tertulis ketentuan Allah SWT di dalam Al Qur'an Surah Ali Imran, ayat 14, bahwa manusia akan memiliki kecintaan akan apapun yang mereka inginkan, di dalamnya termasuk wanita, anak, perhiasan (dari perak hingga emas), hewan ternak, kuda-kuda, hingga sawah dan kebun.
Dari Al-Qur’an surat Ali Imran di atas, tersirat, betapa banyak hal akan menjadi ujian bagi pria, teristimewa godaan wanita.
Diisyaratkan dalam Al Qur'an juga, wanita adalah ujian bagi pria, berada pada peringkat pertama sebagai ujian terberat.
Ibnu Hajar mengatakan, hal tersebut dapat berimplikasi bahwa wanita adalah sumber fitnah dari segala fitnah yang ada.
Implikasi yang diucapkan oleh Ibnu Hajar tersebut ternyata sejalan dengan sebuah hadits Riwayat Bukhari dan Muslim yang dituliskan melalui Usaham Bin Zaid, yang menyebutkan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa fitnah paling berbahaya bagi para lelaki yang ditinggalkan oleh Allah SWT adalah wanita.
Banyak yang menganggap bahwa kedudukan hadits tersebut sangat proporsional. Hal itu dikarenakan banyaknya fakta saat sekarang bahwa banyak wanita yang meskipun memiliki akal agak lemah tetapi mampu menundukkan pria-pria yang gagah dan cerdas; berkedudukan serta berposisi tinggi.
Dikatakan juga, ujian terbesar pria yang bersumber dari wanita sangat memungkinkan menjadi sebuah awal dari kehancuran pria bersangkutan.
Semakin kini, sering kita mendapatkan bukti, terdapat banyak pria yang memiliki latar belakang sebagai orang bersih serta cerdas, yang bekerja keras demi posisi yang dicita-citakannya, harus kandas dan terpuruk akibat perbuatan yang dilakukannya dari sebab terjebak godaan wanita.
Katakan saja pria itu akhirnya dengan terpaksa melakukan perbuatan tercela dalam rupa seperti korupsi.
Mu’adz bin Jabal Radhiallahu ‘Anhu pernah berkata: “Kalian semua telah diuji dengan cobaan yang berat, namun kalian tetap bersabar. Namun kalian nanti akan diuji dengan godaan yang menyenangkan. Dan godaan yang paling aku takutkan atas diri kalian adalah godaan wanita apabila mengenakan gelang-gelang emas, memakai pakaian dari Syam (sejenis kain sari), dan jubah dari Yaman. Mereka (wanita-wanita itu) akan membuat repot suaminya yang kaya dan akan membebani suaminya yang fakir dengan sesuatu yang dia tidak mampu membelinya.” (Shifatush Shafwah I : 497)
Tulisan ini hanya gambaran sepintas saja yang berhubungan dengan ketika seorang pria salah memilih wanita atau malah mudah terjebak ke ranah godaan wanita.
Perlu disadari, tidak sedikit peperangan terjadi dari sebab para wanita.
Hal itulah yang menjadi alasan turunnya ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan bahwa bukan harta maupun dunia yang berbahaya, melainkan wanita sebagai ujian terbesar kaum pria.
Sebagai penutup tulisan, kiranya penulis tak berlebihan memeberikan kriteria wanita baik, teristimewa bagi yang bersuami, sebagai berikut:
1. Berakhlak mulia serta paham dan taat beragama;
2. Amanah dan menjaga rahasia, termasuk rahasia suami;
3. Taat, berperhatian, dan menyenangkan suami serta menghargai pemberian suami, sekecil apapun, bersyukur;
4. Penuh kasih sayang dan tidak pemcemburu berlebihan;
5. Memanjakan serta melayani suami dengan penuh ikhlas;
6. Tidak malas dan tidak membantah suami;
7. Cerdas dan terampil, serta ahli dalam menjaga diri.
Banyak sih, ciri secara detail akan kriteria baik seorang wanita, tetapin dalam tulisan ini cukup garis besarnya saja.
Wallahu'alam. (*)
Tulisan ini bukan karya jurnalistik;
Diambil dan disunting dari beberapa literatur Islam.
Komentar
Posting Komentar