Konon, di Semeru Terlihat Patung Prajurit Era Majapahit bagi yang Bisa Membuka Mata Batin
NEWSLETTERJABAR.COM-- Sampai tadi siang para petugas gabungan dari Basarnas, TNI, dan Polri masih melakukan penggalian jenazah yang tertimbun endapan abu vulkanik.
Demikian disampaikan banyak media yang memantau peristiwa erupsinya gunung Semeru. Senin (06/12/2021)
Dikatakan, sejak awal terjadi erupsi kondisi Dusun Curah Konokan dan Dusun Kajar Kuning gelap gulita dengan awan hitam pekat, juga aliran listrik mati. Karena warga dievakuasi ke Desa Sumberwuluh.
Sebagaimana diketahui, sebelum terjadinya erupsi, Gunung Semeru memiliki potensi alam yang sangat indah.
Akan tetapi, berdasarkan kisah yang turun-temurun, di balik keindahan Gunung Semeru tersimpan banyak misteri.
Disebutkan, misteri Gunung Semeru yang cukup dikenal adalah adanya dua patung bersejarah di area Arcopodo; dataran luas di kaki Gunung Semeru yang sering dipakai sebagai tempat peristirahatan para pendaki.
Konon, di area itu hanya orang-orang yang bisa membuka mata batinnyalah yang dapat melihat sepasang patung prajurit dari era Majapahit tersebut.
Atas keadaan tersebut, dikatakan, sudah banyak yang mengaku pernah melihat penjaga gunung itu.
Selain itu, bagi orang yang pernah mendaki Gunung Semeru, tentunya akan tahu kawasan Kelik.
Kawasan ini terkenal sebagai kawasan penghormatan bagi orang-orang yang sudah meninggal.
Konon, di area ini banyak makhluk gaib yang bergentayangan.
Disebutkan pula, di sini terdapat satu batu mengenang orang yang sudah tiada.ata in memoriam yang dipersembahkan oleh Soe Hok Gie.
Konon, di tempat inilah banyak mahasiswa dan pendaki gunung lainnya yang sering kesurupan.
Berikutnya, dikatakan, Mahameru adalah puncak gunung tertinggi di tanah Jawa.
Menurut kepercayaan setempat, puncak dari Gunung Semeru ini adalah tempat tinggal para dewa yang menguasai tanah air.
Menurut para sesepuh setempat, apabila siapa saja yang ingin mendengar suara dan melihat penampakan para dewa, harus bersedia bertapa selama berbulan-bulan di gunung ini.
Wallahualam. (*)
Komentar
Posting Komentar