Polres Garut akan Selidiki Kerusakan Hutan Pemicu Banjir

 


GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Polres Garut memastikan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait adanya kerusakan hutan di wilayah Kabupaten Garut.


Upaya atau langkah penyelidikan itu dilakukan karena kerusakan hutan tersebut memicu terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Pameungpeuk dan banjir bandang di Kecamatan Sukaresmi.


Kapolres Garut, AKBP Wirdhanto, menyampaikan, pihaknya memang akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kerusakan hutan.


“Untuk kerusakan hutan akan dilakukan langkah penyelidikan lebih lanjut,” ujar dia. Selasa (09/11/2021).


Selain itu Kapolres mengungkapkan, saat ini yang harus dilakukan adalah melakukan langkah-langkah kongkrit mitigasi.

Hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah kembali terjadinya bencana alam banjir.


“Mungkin yang harus dilakukan saat ini adalah langkah-langkah mitigasi untuk mencegah kembalinya bencana banjir dan upaya menyelamatkan kerugian serta korban, apabila ada,” tutur dia.


Diberitakan sebelumnya, curah hujan yang tinggi pada Rabu (27/10/2021) menyebabkan terjadinya banjir di wilayah selatan Garut, Jawa Barat, mengakibatkan meluapnya sungai Cipalebuh.


Pada kejadian saat itu, sebuah rumah yang berada di wilayah Kecamatan Pameungpeuk terbawa derasnya banjir dan puluhan lainnya juga ikut terdampak.


Disisi lain, guna mnyikapi persoalan banjir di wilayah Garut Selatan, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, ada beberapa faktor penyebabnya dan salah satunya adalah faktor yang memiliki peran penting hingga terjadinya kerusakan hutan.


"Penyebab adanya banjir bandang itu pendangkalan, curah hujan, dan kerusakan hutan,” ungkap Rudy Gunawan.


Dalam kasus berbeda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, mengatakan, bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, salah satu pemicunya adalah kerusakan kawasan hutan, karenanya perlu dilakukan reboisasi yang menyeluruh.


“Di situ ada penggundulan kawasan hutan. Kita mau tidak mau harus melakukan reboisasi, termasuk penetapan tata letak. Hal itupun harus dengan kajian lingkungan tentunya," kata Sekda.


"Bukan hanya di bagian hulu, sebetulnya di bawah juga ada yang rusak, akumulasi. Namun poinnya adalah bagaimana kita menumbuhkan kembali dengan cara reboisasi yang menyeluruh. Mungkin itu salah satu poin yang paling penting," tambah dia memungkas. (Tim)

Foto ilustrasi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government