Pesan bagi Capres Indonesia 2024 sebagai Dinamika Politik Nasional


 


Oleh Soviyan Munawar,ST.,MT.


NEWSLETTERJABAR.COM-- Pemilu 2024 semakin mendekat, tinggal 2 Tahun lebih, waktu yang singkat untuk Partai dan elite Politik bergerak. Tantangan Pandemic covid-19 dan pemulihan ekonomi negara menjadi faktor ujian Calon Presiden  2024, mesti ada ide-ide cemerlang dan gerakan penuh inovasi untuk mendapatkan popularitas dan elektabilitas lebih tinggi juga sebagai amunisi agar dapat meyakinkan pemilih di bilik pemungutan suara nantinya.


Partai-partai mulai menghitung, mencermati, dan mengkalkulasi kemana koalisi mesti berlabuh dengan situasi politik dan trend para tokoh nasional. Partai-partai baru mulai menjajaki dan menawarkan Flatform Partai dengan penuh percaya diri dan menjual pesona. Petahana terus mengejar target kinerja dan Berusaha menyelesaikan janji-janji politik waktu kampanye lalu.


Namun tentunya semua pihak sama, baik petahana maupun oposisi terus melancarkan isu-isu hangatnya sebagai upaya meningkatkan efektivitas kampanye, dari mulai isu-isu personal, bersifat lokal, sampai nasional dan global. Dibawakan dengan saling tuding, saling telanjangi, keborokan, kesalahan dan dosa politik dan setumpuk masalah hukum, korupsi diantara mereka. Saling Sandra dan luncurkan target ambang batas Parlemen  dan Pencapresan.


Hasil survei  dari berbagai lembaga membanjiri opini situasi kondisi politik nasional. Namun menjelang Pilpres/Pileg maupun Pilkada  2024 setiap partai mulai bujuk rayu dan saling menjajaki peluang-peluang koalisi. Semua bergerak melakukan silaturahmi kebangsaan, sapari politik, bakti sosial partai, dan membanjiri spanduk dijalanan, kunjungi pondok pesantren, nelayan, petani dan buruh untuk mendapatkan simpati. Memperingati hari-hari besar nasional dengan cara-cara unik agar bias viral.


Pesan Penting Pokok-Pokok Masalah  kebangsaan


Namun sampai saat ini masih menjadi tantangan Indonesia sebagaimana di sampaikan Presiden Jokowi dalam Visi misinya, yaitu : 1. Merosotnya Kewibawaan negara, 2. Melemahnya sendi perekenomian Nasional, 3. Merebaknya Intoleransi dan krisis kepribadian bangsa.


Wibawa Negara merosot ketika negara tidak mampu memberikan rasa adil dana man kepada segenap warga negara, wibawa negara juga merosot ketika negara tidak mampu mendeteksi ancaman terhadap kedaulatan wilayah. Terjadi pelanggaran HAM, merebaknya konflik dan keresahan sosial akibat lemahnya penegakan hukum, negara semakin tidak berwibawa ketika masyarakat semakin tidak percaya pada institusi publik dan pemimpin tidak memiliki kapabilitas, intergritas moral dan kepekaan sosial dan kemampuan kepemimpinan untuk menjawab harapan dan aspirasai publik. Selain itu semakin memudarnya wibawa negara pada saat perjanjian-perjanjian ekonomi, utang luar negeri, diplomasi politik internasional yang dianggap oleh publik lebih memberikan keuntungan bagi perserorangan dan golongan atau negara tertentu bukan untuk kepentingan nasional dan rakyat, sangat senstif dalam kedaulatan dan martabat bangsa.


Dalam permasalahan ekonomi, Ketimpangan ekonomi, ketidakmerataan kesempatan dan peluang mendapatkan pendapatan menimbulkan masalah kemiskinan, kesenjangan sosial,kejehateraan rakyat, kualitas hidup yang layak,  kesenjangan antarwilayah dan kerusakan lingkungan hidup, eksploitasi berlebihan atas Sumber daya alam, ketergantungan impor untuk pemenuhan kebutuhan pangan, energi, keuangan dan teknologi.


Pluralisme, kebergamanan budaya, suku bangsa dan agama sebagai karaktersitik bangsa Indonesia yang unik belum mampu dikelola dengan baik, toleransi dan persatuan dan kesatuan masih perlu diperjuangkan.


Syarat kecakapan Presiden Baru


Untuk 3 masalah pokok kebangsaan tersebut perlu maka kiranya para calon pemimpin Nasional harus memiliki syarat dalam memimpin kedepan :
1.Menampilkan integritas, kedisplinan, suritauladan & model kepemimpinan yang baik bukan polesan dan pencitraan belaka.


2.Terobosan inovasi program dan gerakan nyata dan masif dalam menjawabnya, tidak sekedar bisa bagi sembako dan obat gratis, namun penting membuat ekosistem ekonomi-sosial dan politik yang berkualitas, bermartabat, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup rakyat ke depannya.


Semoga Pemilu 2024 nanti menghasilkan 3. Pemimpin yang unggul, tangguh dan mulia dalam pemikiran/gagasan, perilaku dan setiap keputusan dan kebijakannya. Agar tujuan Kebangsaan Indonesia tercapai masyarakat yang cerdas, adil, makmur sejahtera. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government