Anggota DPRD Garut, H Dadang Sudrajat, Dukung RA Lasminingrat Diangkat Pahlawan Nasional

 


GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM--  Sejarah adalah catatan perisiwa umat manusia yang berproses kepada perkembangan peradaban; menciptakan perubahan ke arah yang lebih positif.


Demikian disampaikan seorang tokoh masyarakat, sekaligus anggota DPRD Kabupaten Garut, Fraksi Demokrat, H Dadang Sudrajat, S.Pd.


“Mengetahui sejarah, kita diharapkan menyadari bahwa segala sesuatu itu tidak terjadi dengan sendirinya. Dalam perjalanan waktu, suatu keberadaan masa kini selalu ada sebab-akibat dengan kondisi masa lalu, termasuk di dalamnya keberadaan sikap dan hasrat kita sekarang terhadap dunia pendidikan,” tutur H Dadang Sudrajat. Rabu (19/05/2021)


Adalah Raden Ajoe (RA) Lasminingrat, tutur H Dadang, seorang wanita yang pada zaman penjajahan Belanda telah mampu memberi banyak inspirasi kepada masyarakat sekarang.


“RA Lasminingrat yang hidup sebelum Kartini (1879) dan Dewi Sartika (1884) senyatanya menjadi khazanah sejarah Indonesia,” ungkap H Dadang.


“Beliau banyak memberikan inspirasi khususnya pada dunia pendidikan bagi kaum wanita. Beliau sangat peduli nasib kaum wanita, khususnya wanita Sunda,” sambung dia.


Pada zamannya, lanjut H Dadang, RA Lasminingrat tercatat sebagai satu-satunya perempuan pribumi yang mahir menulis dan terampil bebahasa Belanda.


“Pada masanya Beliau menulis beberapa buku berbahasa Sunda, baik karangannya sendiri maupun terjemahan, yang ditujukan untuk anak-anak sekolah,” ungkap H Dadang.


“Sungguh sangat luar biasa perjuangan RA Lasminingrat  pada masa itu sementara masyarakat pribumi masih banyak yang buta huruf,” lanjut dia.


Dari catatan sejarah, papar H Dadang, atas kesadaran pentingnya pendidikan, pada 1907, Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri yang berlokasi di ruang gamelan Pendopo Kabupaten Garut.


“Dari catatan yang kami peroleh, sekolah tersebut berkembang dengan pesat. Pada tahun 1911 jumlah muridnya mencapai 200 orang yang terbagi ke dalam lima kelas. Karena itu, pada 1934, sekolah ini mendirikan cabang di kota Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang,” Papar H Dadang.


Dikemukakan H Dadang, di Sakola Kautamaan Istri, selain perempuan Sunda diajarakan membaca, menulis, menghitung, hingga membuat kerajinan tangan juga diajarkan pekerjaan yang berkaitan dengan kerumah tanggaan, seperti cara memasak, merapikan pakaian, menjahit pakaian, dan lainnya dengan tujuan agar bisa hidup mandiri.


“Masih sangat banyak kiprah RA Lasminingrat dalam perjuangan memajukan dunia pendidikan dan dunia menulis yang patut kita apresiasi serta menjadikan motifasi bagi kita untuk mendorong menjadikan RA Lasminingrat diangkat sebagai Pahlawan Nasional,” jelas dia.


“Saya sendiri, dalam kapasitas, baik pribadi maupun sebagai anggota DPRD Kabupaten Garut, dengan sepenuhnya mendukung RA Lasminingrat diangkat sebagai Pahlawan Nasional,” tandas H Dadang Sudrajat, S.Pd. (Bt/tg



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government