Sejak 2010 'Standarmime' Berproses dari Eksplorasi Gagasan Berbasis Situasi
Reporter: Layla
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Adalah Standarmime, sebuah kelompok seni yang lahir pada 2010. Kelahirannya saat itu dilatar-belakangi sekumpulan mahasiswa teater IKJ yang secara intensif menampilkan karya-karya dalam bentuk pertunjukan pantomime.
Dalam perjalanannya, tercatat, Standarmime telah menampilkan ulang beberapa repertoar dari karya yang sudah ada, seperti “Koran” karya Sena Didi Mime; “mime Battle” karya Umbilical Brother; dan karya-karya dari seniman pantomime lainnya seperti karya Rowan Atkinson, Gamar Jobat dan lainnya.
Dikatakan seorang personel Standarmime, Damar Rizal Marzuki, selain memproduksi pantomime, Standarmime juga pernah memproduksi beberapa pertunjukan Teater.
"Karya-karya di atas panggung yang telah dipentaskan di antaranya drama rilis naskah Buruh Tambang karya Joe Corrie (2012),
Komedi Akal Bulus Scapin karya Moliere (2013), Ayahku Pulang karya Usmar Ismail (2017)," tutur Damar. Selasa (02/02/2021)
Ditambahakan Damar, perjalanan Standarmime berproses dari eksplorasi gagasan yang berbasis pada situasi saat ini.
"Tidak memakai 'metode khusus' dalam menggarap sebuah karya. Inspirasi berkarya muncul dari perilaku keseharian, seperti dari candaan dalam obrolan bersama teman, juga dari hasil memperhatikan lingkungan sekitar," papar Damar.
Jadi, tandas Damar, ketika menggarap sebuah karya, dimulai dari kegelisahan, keinginan, dan insting para pelaku.
"Seiring berjalannya proses, Standarmime menemukan sebuah gaya pertunjukan teater yang khas, karena tidak terbatasi oleh bentuk pantomime atau beberapa pertunjukan lainnya," terang Damar.
"Karya orisinil yang dicipakan Standarmime antara lain, Ada Pokoknya! (2017) dan Blackhole (2018)," tambah Damar.
Seorang personel Standarmime lainnya, Towel, menuturkan, pada awal tahun 2019, Standarmime menjadi sebuah lembaga resmi yang berbadan hukum berbentuk Yayasan. Dengan itu, Standarmime membuka lingkup lebih luas dengan mengelola beberapa kegiatan.
"Kegiatan Standarmime bekerja pada ruang lingkup sektor seni pertunjukan, musik, dan video," ujar Towel.
Disebutkan Towel, pada tahun ini standarmime sedang menjalankan 2 program di tengah pandemi, yakni teater film berjudul Dosa Kita Semua, sebuah pertunjukan daring yang diangkat dari novel pendek karya sastrawan Indonesia, Motinggo Busye, yang ditayangkan pada platform Youtube Standarmime.
"Pada akhir tahun, Standarmime
menyelenggarakan Indonesian Mime Festival (IMF) 2020," kata Towel.
Dalam penyelenggara acara tersebut, lanjut Towel, melibatkan para seniman pantomime, baik Indonesia maupun luar negeri.
"Penyelenggaraan acara tersebut bermaksud menampilkan karya dan memberikan edukasi seputar seni pantomime bagi masyarakat umum yang ingin mengenal pantomime lebih luas," tutup Towel. (*)
Editor Toni Gempur
Komentar
Posting Komentar