Ketua FG, Deden Sopian, Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Perawat RSUD Garut
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Ketua Fraksi Golkar, H. Deden Sopian, S.HI menyampaikan duka cita atas meninggalnya tenaga kesehatan (nakes), Sofyan Ambari S. Kep, Ners, yang meninggal karena terpapar
Covid-19 . Jum’at (05/02/2021).
“Saya atas nama pribadi dan fraksi, turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya alm. Sofyan Ambari S. Kep, Ners tenaga kesehatan (nakes) di RSUD Garut,” ungkap H. Deden.
“Mari kita doakan agar almarhum meninggal dalam keadaan husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan,” tambah dia.
Atas meninggalnya almarhum dikarenakan terpapar Covid-19, H. Deden mengajak masyarakat Kabupaten Garut lebih menerapkan protokol kesehatan dengan standar pencegahan penularan Covid-19 dengan 5M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan, serta Membatasi Mobilitas dan Interaksi).
“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk menunjukkan rasa simpati terhadap tenaga kesehatan baik yang tengah berjuang berjibaku bertarung melawan Covid-19, dan petugas di pelayanan lainnya, demi memberikan pelayanan terbaik kepada para pasien,” imbau dia.
Dikatakan H. Deden, pihaknya menganggap perlu ada upaya-upaya pencegahan agar nakes (tenaga kesehatan) dan karkes (karyawan kesehatan) tidak terpapar COVID-19 saat bertugas.
“Rumah Sakit (RS) harus melakukan pengecekan ulang secara menyeluruh penerapan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI). Prinsipnya jangan sampai rumah sakit menjadi tempat penularan virus Corona," tandas dia.
Menurut H. Deden, Zonasi merah, kuning, dan hijau di internal rumah sakit harus diperketat.
"Untuk ini tentu dibutuhkan kerjasama yang baik antar Satgas dan pihak yang memberikan pelayanan. Misal, melakukan skrining terhadap karyawan rumah sakit dan yankes lainnya juga harus semakin digencarkan. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan peta penularan COVID-19 yang lebih riil," papar dia.
Ditambahkan dia, sumber daya manusia yang bertugas di bangsal isolasi, harus dipastikan menggunakan APD sesuai levelnya. Selain itu, apabila terdapat penularan lokal di luar bangsal isolasi, unit tersebut dilockdown sementara.
Sejak pekan lalu hingga berita duka ini didengarnya, penularan di luar bangsal isolasi ini sudah terjadi.
"Lakukanlah skrining karkes, terutama di RS," ujar.dia.
Karyawan kesehatan yang terpapar, lqnjut dia, tidak hanya berasal dari RS saja, melainkan dari beberapa Yankes lain.
Harus ada upaya jelas dan riil untuk meningkatkan perlindungan petugas kesehatan dari risiko transmisi COVID-19.
" Misalnya saja, melaksanakan SOP secara disiplin, memberikan suplemen atau vitamin harian untuk petugas. Meningkatkan kepatuhan pemakaian APD sesuai kebutuhan-tingkat risiko," tutur dia.
Upaya lainnya, jelas H. Deden, seluruh petugas, pengunjung, dan pasien diupayakan menjalankan protokol pencegahan penularan COVID-19. Pandemi ini dirasakan oleh semua dan menjadi tanggung jawab bersama, seyogyanya kebijaksanaan pun untuk kebaikan dan keselamatan bersama.
"Jangan kendor 5M, tetap upayakan 3T," tutup H. Deden. (*)
Komentar
Posting Komentar