Puspaga dan P2TP2A Garut Beri Bantuan Korban Longsor Sumedang dan Cisewu Garut


Laporan Wartawan newsletterjabar.com: Layla 


GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut memberikan bantuan kepada korban longsor yang berada di Kabupaten Sumedang dan bersama P2di Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut, Jum’at (22/01/2021)

Dikatakan, bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi di Garut dan Sumedang, Jawa Barat menyebabkan puluhan nyawa melayang, puluhan lain luka-luka, dan ratusan orang mengungsi.


Atas peristiwa tersebut, Ketua Puspaga, Hj. Diah Kurniasari Rudi Gunawan, bersama P2TP2A Garut, Iryani, S.Sos, dan Kabid Perlindungan Anak (PA), Wawan Setiawan SE, M.M, mendatangi lokasi bencana dalam rangka berpartisipasi memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana alam tersebut.


Kehadiran langsung Hj. Diah dan Iryani ke lokasi bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat tersebut melengkapi istri dari Gubernur Jabar, Atalia Praratya Ridwan Kamil beserta Istri dari Bupati Sumedang, Hj. Susi Gantini, S.Si, mendampingi Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, beserta Deputi Bid Perlindungan anak, Nahar, SH,MSi, dan Asdep Pemenuhan Hak Anak, Rohika.

Dalam kesempatan kunjungan itu, pihak Puspaga bersama P2TP2A
menyerahkan bantuan berupa Al Qur'an, mukena, dan bingkisan berupa Dodol Picnic, termasuk memberikan terapi Trauma healing.

"Kami Puspaga turut berduka atas musibah longsor yang menimpa warga di Kecamatan Cimanggung ini. Semoga keluarga yang terdampak bencana serta keluarga yang ditinggal korban meninggal meninggal diberikan kesabaran dan kekuatan," ujar Ketua Puspaga Garut kepada newsletterjabar.com. Minggu (24/01/2021)


Diharapkan Hj. Diah, bantuan yang diserahkan tersebut dapat meringankan beban warga yang terkena musibah serta musibah dapat cepat berakhir dan teratasi.

“Wilayah yang terkena longsor semoga segera dapat ditata kembali, baik oleh Pemerintah Kabupaten Sumedang beserta jajaran terkait maupun pemerintah pusat. Hal ini agar penduduk yang ada di sini dapat hidup lebih nyaman. Bentuknya bisa berupa relokasi ataupun pembangunan kembali," tutur dia.

Sementara, pada hari Sabtu keesokan harinya, Puspaga dan P2TP2 Garut berkunjung juga ke lokasi pengungsian korban longsor desa Nyalindung, Kampung Curug Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut.


Disampaikan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan,
DPPKBPPPA Garut, Iryani, S.Sos.,
pada kegiatan tesebut Puspaga dan P2TP2A, bersama Ibu Sekda, Ketua DWP Kabupaten Garut, dan Kepala SKPD terkait memberikan bantuan berupa Trauma healing dan pemberian paket kelengkapan sekolah anak  anak-anak dan paket makanan untuk para pengungsi.

"Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerugian materi tetapi juga immateri yang berdampak, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap psikologis warga daerah tersebut," ungkap Iryani.

Disebutkan Iryani, rasa trauma pun muncul dan dapat memicu dampak psikologis yang cukup berat; tidak hanya dirasakan oleh warga dewasa tetapi juga anak-anak yang ada di sekitar lokasi bencana.

Menurut Iryani, rehabilitasi terhadap dampak psikologis akibat bencana alam sering terabaikan.

"Sering kali kita disibukkan dalam hal rekonstruksi fisik bangunan, kesehatan, serta ekonomi bagi daerah terdampak bencana,
padahal trauma healing pasca-bencana dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi psikologis dan sosioemosional korban bencana agar dapat kembali merasakan kehidupan dengan nyaman tanpa dibayangi rasa ketakutan," jelas Iryani, S.Sos memungkas. (ed.Toni Gempur) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Kujang Dewa Ucapkan Selamat dan Sukses, Dedi-Erwan Memimpin Jawa Barat

Pertemuan FORPIS dan Tokoh Masyarakat Garut Bahas Masa Depan Aktivitas Kepemudaan

PKL Juara dan Gabungan Ormas se-Kota Bandung Satu Tekad, Bergema Dukung Dandan-Arif