Kopdar 3 Gawat: 'Semakin Kokoh Bersatu untuk Maju'


 GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Bertempat di Aula Desa Suci Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Gabungan Wartawan Nekat (Gawat) menggelar acara Kopi Darat (Kopdar) yang ke 3. Kamis (24/12/2020) 


Hadir dalam acara tersebut para anggota Gawat, Kepala Desa Suci, Dedi Junaedi; wartawan senior Garut, Wahyudin Somantri; dan beberapa tamu undangan. 

Terpantau Newsletterjabar.com, acara kopdar tersebut dituntut dalam tiga sesi pokok, yakni refleksi, evaluasi, serta rekomendasi program Gawat untuk 2021.


Ketua Gabungan Wartawan Nekat, Heru, menyampaikan, acara kopdar yang bertema 'Semakin Kokoh Bersatu untuk maju' pada dasarnya bertujuan lebih mengeratkan hubungan emosial antar-anggota sendiri. 

"Selain itu, penting bagi kami mengadakan Refleksi, evaluasi, serta rekomendasi dalam rangka perencanaan dan Progres 2021," tutur Heru. 

Ditambahkan Heru, dengan silaturahmi melalui kopdar diharapkan rasa besimpati dan empati antar-anggota sehingga melahirkan loyalistas yang mumpuni. 

Terkait refleksi, evaluasi, dan rekomendasi Gawat, Heru menjelaskan, refleksi adalah upaya meninjau ulang keberdaan Gawat sejak kelahirannya. 

"Kita juga tentu mengevaluasi keberadaan Gawat dalam kiprahnya selama ini. Baik dan buruknya kondisi Gawat akan menjadi bahan acuan langkah ke depan yang masuk ke dalam rekomendasi Program Gawat 2021," papar Heru. 

Diharapkan Heru, Gawat yang hingga kini telah memiliki gaung, dalam perjalan ke depan lebih dapat memberikan kemanfaatan, baik untuk internal Gawat maupun publik. 

"Salah satu kemanfaatan di internal Gawat, harus dibuktikan dengan rasa memeiliki terhadap organisasi serta memiliki loyalitas yang tinggi antar-anggota. Kita harus 'merasa satu untuk semua dan semua untuk satu'," papar Heru. 

Ditegaskan Heru, kemanfaatan Gawat sebagai komunitas wartawan harus mampu menyuguhkan berita secara produktif terhadap publik. 

"Karena itu, anggota Gawat harus produktif serta memiliki  keberanian penyampaikan fakta kebenaran," harap Heru. 

"Keberanian itu adalah sebagai ekspresi dari konotasi istilah 'Nekat'. Jadi pengertian 'Nekat' di sini sama sekali tidak berarti keberanian yang konyol. Saya tegaskan, Sama sekali bukan keberanian  konyol," tandas Heru memungkas. (tim


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Kujang Dewa Ucapkan Selamat dan Sukses, Dedi-Erwan Memimpin Jawa Barat

Pertemuan FORPIS dan Tokoh Masyarakat Garut Bahas Masa Depan Aktivitas Kepemudaan

PKL Juara dan Gabungan Ormas se-Kota Bandung Satu Tekad, Bergema Dukung Dandan-Arif