Keutamaan Ketuhanan


 Oleh Agis M


NEWSLETTERGARUT.COM-- Tujuan hidup berbasis dan dimulai dengan Ketuhanan. Segala perbuatan yang dilakukan didunia ini, setiap orang, baik rakyat maupun para pemimpin rakyatnya, harus mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidupnya di hadapan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Untuk menempuh hidup yang abadi, setiap orang harus menyiapkan bekalan yang sebaik-baiknya. Karena itu, di dalam perjuangan mencari rezeki, bekerja ataupun membangun perekonomian Bangsa dan Negara, haruslah mengingat tujuan akhir, yaitu mengutamakan KETUHANAN.

Tujuan ini harus menjadikan dasar, niat, tujuan, dan lambang dari pekerjaannya, baik dalam menjalankan strategi, taktik maupun program pembangunan ekonomi kesejahteraan rakyat.

Dengan demikian, di dalam melakukan produksi, distribusi juga konsumsi tidak akan mengambil sesuatu yang haram dan tidak pula melakukan cara-cara yang haram, sehingga pembangunan ekonomi yang dijalankan oleh setiap orang, organisasi, dan negara adalah dalam lingkungan batas-batas hukum yang sudah ditentukan Tuhan.

Di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap hasil yang sudah dicapai bisa dinikmati dengan landasan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, dengan mendistribusikan setiap bantuan program secara adil, jujur, cerdas, dan cakap dalam menentukan arah dan manfaat harta benda atau keuangan negara yang diperoleh,

Singkatnya, segala Rencana Anggaran Pendapatan Biaya Negara, baik pendapatan dan pengeluarannya harus menunjukan berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Begitupun dalam pengeluaran haruslah sanggup membatasi untuk kebutuhan yang tidak berlebihan, kesewenangan, apalagi korupsi para pemangku kebijakan.

Tujuan dari akhir semuanya adalah mencari kampung ahirat yang kekal dan abadi.

Kekacauan, perang Dunia yang terjadi karena penjajahan, pertentangan antara klas, imperialisme, kapitalisme, komunisme, liberalisme sebagai penyebab kekacauan adalah merupakan degradasi rohani dan kebathinan manusia; karena kalau kehidupan ini dipegang oleh orang-orang yang tidak punya kebathinan maka timbulah kekacauan, bencana yang dahsyat di dalam kehidupan dunia; dan yang akan terjadi adalah kesengsaraan.

Pertikaian, kesewenangan negara dapat berakibat meletusnya peperangan yang mengorbankan rakyat.

Peradaban Bangsa di dunia bukanlah yang semata-mata menyandarkan materialistik.

Ingat kisah seorang kapitalis materialistik, yaitu Qorun di zaman Nabi Musa.

Qorun atas sifat kapitalis-matrialistisnya, dengan sejelek-jeleknya menggali kuburannya sendiri; ditenggelamkannya dia dengan semua harta bendanya yang dia kumpulkan, dan tidak ada seorangpun yang berbelas kasihan untuk menolongnya.

Hartanya habis, hancur, musnah porak-poranda dengan tidak ada satupun yang dapat menolongnya.

Maka bagi setiap orang, bangsa dan negara janganlah berbuat kesombongan, kebinasaan, kesewenangan di atas dunia karena apapun yang dilakukan kaum komunisme, kapitalisme, materialisme, liberalisme adalah kesenangan keberhasilan materi sementara.

Kemakmuran yang abadi adalah milik orang, Bangsa dan Negara yang mengutamakan KETUHANAN; melindungi segenap tumpah darah rakyatnya, memperjuangkan nasib kesejahteraan rakyatnya, berbuat kebaikan untuk rakyatnya, menyingkirkan kebijakan yang akan membinasakan rakyatnya, melindungi dari tragedi Kemanusiaan terhadap rakyatnya.

Maka terjawablah, semua orang, Bangsa dan Negara harus dilandasi kerohanian terhadap KETUHANAN. Bagi Islam azas yg fundamental bagi kemakmuran yang abadi dalam membangun Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur adalah TAQWA KEPADA ALLAH, SWT. (*)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan FORPIS dan Tokoh Masyarakat Garut Bahas Masa Depan Aktivitas Kepemudaan

Ahmad Bajuri : FORGAKI Gelar Konsolidasi Dukung Suskesnya Program Koperasi Merah Putih serta Revitalisasi di Jabar

Relawan Kujang Dewa Ucapkan Selamat dan Sukses, Dedi-Erwan Memimpin Jawa Barat