Terkecoh karena Jenggotnya


Prolog: _Nabi Sulaiman diminta menjatuhkan hukuman untuk mencukur jenggot kepada orang yang membuat seekor burung menjadi buta._

Oleh : H Derajat


Bismillahirrohmanirrohim
Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa ala ali Sayyidina Muhammad.

*Nabi SAW bersabda:*

أحفوا الشوارب وأعفوا اللحى

Artinya,  _“Potonglah kumismu dan biarkan jenggotmu panjang,”_ (HR Muslim).

Ada sebagian umat Muslim berpendapat bahwa memelihara jenggot adalah Sunah Rasulullah SAW bahkan ada yang berani mewajibkannya. Terlepas dari pendapat semacam ini, saya lebih mengambil sikap agar setiap muslim yang berjenggot maupun yang tidak berjenggot harus mencerminkan sikap keIslamannya dalam kesehariannya agar orang bisa melihat perbedaan umat Muslim dan umat beragama lain.

Dalam hadits lain disebutkan:

خالفوا المشركين أحفوا الشوارب وأوفوا اللحى

Artinya,  _“Berbedalah dengan orang musyrik, potong kumismu dan biarkan jenggotmu panjang”_ (HR Muslim).

Perlu digarisbawahi, perintah Nabi SAW agar berbeda dengan orang kafir ini sangat terkait dengan konteks perperangan. Supaya bisa membedakan mana pasukan musuh dan umat Islam pada waktu perang, perlu diberikan simbol dan tanda pada masing-masing pasukan. Di antara tandanya adalah jenggot. Karena itu, makna hadits ini tidak relevan dengan sendirinya pada masa sekarang. Dalam konteks dunia modern, jenggot tidak lagi menjadi simbol pembeda antara pasukan Muslim dan musuh.

Marilah kita simak sebuah kisah di zaman Nabi Sulaiman :

Diceritakan bahwa dahulu ada seekor burung yang hendak meminum air di sebuah danau karena merasa kehausan. Namun burung tersebut tidak berani turun dari atas pohon untuk meminum air di danau karena masih banyak anak-anak kecil yang bermain disekitar danau tersebut. Burung itu takut jika turun dia akan di tangkap dan di siksa oleh anak-anak tersebut. Si burung pun memutuskan untuk menahan rasa hausnya sampai anak-anak kecil kembali pulang kerumahnya.

Akhirnya setelah beberapa lama anak-anak yang bermain itu pun pulang kembali kerumahnya masing-masing karena hari sudah sore. Namun si burung masih melihat *ada dua orang tua berjenggot* yang masih berada di sekitar danau itu. Burung itu berfikir kalau dua orangtua itu tidak akan menangkapnya dan tidak akan menyiksanya, karena merasa aman akhirnya burung itu memutuskan turun ke pinggir danau dan meminum air disana karena sudah terlalu haus tenggorokannya. Akan tetapi tiba-tiba saja salah satu dari orang tua yang berada di sekitar danau itu melempari burung tersebut dengan batu, dan salah satu batu yang dilemparkan orang tua itu mengenai salah satu mata si burung dan hal itu membuat salah satu mata burung tersebut menjadi buta.

Tidak terima dengan apa yang sudah di alaminya, burung itu pun menemui Baginda Nabi Sulaiman As untuk mengadukan perbuatan yang dilakukan oleh orang tua berjenggot itu. Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh burung itu Baginda Nabi Sulaiman As berkata  _“Lalu apakah aku harus menghukum orang itu hingga matanya menjadi buta seperti apa yang kau alami?”._  Burung itu menjawab  _“Tidak wahai Nabiyullah”._ 

Nabi Sulaiman kembali bertanya  _“Lalu apa yang kamu inginkan?”_.  Burung itu menjawab  _“Wahai Nabiyullah, aku hanya ingin orang tua itu jenggotnya dicukur”._ 

Mendengar jawaban si burung Nabi Sulaiman merasa heran dan berkata  _“Wahai burung, mengapa kamu mempunyai permintaan seperti itu?”._

Kemudian burung itu menjelaskan  _“Wahai Nabiyullah, sebenarnya pada awalnya aku takut untuk turun dan meminum air di danau karena masih banyak anak-anak kecil yang bermain di sekitar danau itu, karena aku berfikir jika aku turun di pinggir danau anak-anak itu akan menangkapku dan akan menyiksaku sebagai mainan mereka. Sedangkan ketika aku turun dan anak-anak itu sudah pulang aku berfikir bahwa orang tua yang masih disana tidak akan menyiksaku karena aku melihat dia sudah memiliki jenggot pertanda dia sudah tua dan berumur. Namun ternyata orang tua itu malah melempariku batu hingga membuat salah satu mataku menjadi buta, dan perbuatannya menandakan bahwa orang tua itu masih seperti anak kecil. Sehingga aku meminta agar jenggotnya di cukur saja”._

Wallahu 'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government