Cirawang Terobosan Kuliner Unik, Nyentrik, dan Menggelitik



TASIK, NEWSLETTERJABAR.COM-- Membaca atau mendengar 'Cirawang', sekilas mengimajinasikan banyak orang kepada sebuah nama tempat. Akan baru sadar bahwa itu nama adalah jenis kuliner setelah orang-orang mengetahui kepanjangan dari akronim 'cirawang' itu sendiri, adalah Baso Aci Tulang Rangu Bawang'. Oh, ternyata! 

Beralamat di Jalan Argasari I No. 24 Kota Tasikmalaya, Kedai Cirawang yang diberi nama 'Warung Kebut' ini berlokasi. 



Penglola sekaligus pemilik 'Warung Kebut' dengan andalan kuliner Cirawang ini, Kamila Kansa, akrab disapa Lala, kepada Newsletterjabar.com mengungkapkan, gagasan menciptakan 'Cirawang' tersebut terdorong oleh pendapat akan selera masyarakat terhadap kuliner semakin bervariatif serta cenderung 'nyleneh'. 

"Latar belakang pendidikan saya, kan, jurusan pengolahan pangan. Jadi tertuntut untuk melakukan sejenis variasi dalam rangka meningkatkan ketertarikan serta kualitas pangan bagi konsumen dalam era persaingan usaha bidang kuliner," jelas Lala. 

alamat lokasi, medsos, dan WA



Ditambahkan Lala, Cirawang terbagi atas empat grade, yakni 'Cirawang Orginal'; 'Cirawang Baso-Tahu-Siomay'; 'Cirawang Komplit'; dan 'Cirawang Special' dengan harga bertahap. 

"Harga sesuai mutu dan terjangkau. Insyaalllah puas," ungkap Lala. 

Dipaparkan Lala, selain mengandalkan unsur rasa berdominan bawang, Cirawang memiliki keunikan dengan unsur bahan tulang rangu (=tulang rawan) dengan komposisi daging yang seimbang. 

"Untuk selera kepedasan, Cirawang juga bisa dipesan sesuai keinginan," katanya. 




Sementara, salah seorang penikmat Cirawang Warung Kebut, yang banyak orang menyebutnya Si Cantik, mengungkapkan, porsi Cirawang sangat sepadan dengan kapasitas perut. 

Juga, lanjut Si Cantik, semakin pedas, Cirawang lebih terasa semakin menantang. 

"Saya selalu pesan Cirawang Spesial. Full porsi dan komplit; dan full pedas. Bikin ketagihan," ungkap Si Cantik. 

"Pokoknya, selain unik, Cirawang memiliki kenyentrikan tersendiri. Rasanya dan tampilqnnya bisa menggelitik. Coba saja, ya," tambah dia. 

Ditanya kondisi dagangnya di tengah pandemi, Kamila Kansa mengaku, para pembeli yang datang langsung ke Warung Kebut, memang menurun dratis. 

Dijelaskan dia, para pembeli lebih banyak delivery order, memesan dengan online, serta meminta Cirawang dalam kemasan. 

"Untuk saat pandemi ini, saya lebih senang melayani pemesan Cirawang kemasan. Hal itu untul meminimalisir kemungkinan paparan pandemi di Warung Kebut ini," pungkas Kamila Kansa. (ling/tim Newsletter) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan Kujang Dewa Ucapkan Selamat dan Sukses, Dedi-Erwan Memimpin Jawa Barat

Pertemuan FORPIS dan Tokoh Masyarakat Garut Bahas Masa Depan Aktivitas Kepemudaan

Ahmad Bajuri : FORGAKI Gelar Konsolidasi Dukung Suskesnya Program Koperasi Merah Putih serta Revitalisasi di Jabar