Bray Photowork: 'Perjalanan tidak selalu lurus-Mulus'
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM--
Adalah seorang cinematografi asli Cipanas Tarogong Garut, Robiansyah atau biasa disapa akrab Kang Bray. Sebagai seorang cinematograf; karya-karya dia sekarang sudah dikenal pada kalangan kuas, baik di lokalan Garut maupun di lingkup nasional.
Sejauh keterkenalan Kang Bray sebagai pelaku seni fotografi dan videografi yang telah dirintisnya sejak 2005, pria berusia 30 tahun ini, mengaku, di balik kesusksesannya sekarang, perjalanan saat menempuh kariernya tersebut tidak datang ujug-ujug.
Diakui dia banyak hambatan yang menjadi tantangan selama dirinya meniti karier dunia cinematografi.
"Hambatan dan halangan tentunya sudah menjadi suatu hal yang selalu ada, namun justru dari setiap masalah yang dihadapi itu, menjadi pembelajaran berharga untuk bisa memahami setiap karakter dalam suatu pekerjaan atau ketika saya berkaraya," aku Kang Bray.
Ditambahkan Kang Bray, dirinya belajar bukan dari perjalanan yang lurus-mulus tapi justru mengarungi banyak hambatan.
"Buat saya hasil hari ini adalah hadiah atau bonus dari hari kemarin yang penuh dengan rintangan; dan itu adalah buah dari kesabaran," jelas dia.
Sementara, dalam menjalani aktifitasnya, Kang Bray juga memiliki tim yang dia anggap seperti keluarga, yaitu Visualzone
"Bersama Visualzone kami sudah menghasilkan karya yang luar biasa, Salah satunya adalah short movie yang berjudul Tersembunyi," terang dia.
Tersembunyi, lanjut Kang Bray, berhasil menjadi Juara Dua di Police Movie Festival di Jakarta.
Bray mengatakan bahwa pengaruh tim sangat penting dalam karirnya
"Pengaruh tim sangat penting bagi karier saya. Tim buat saya adalah ibarat sebuah tubuh. Akan dibilang sehat apabila semua bergerak sesuai fungsinya masing masing dan normal, maka ya perlu dijaga," jelasnya.
Satu sakit, lanjut Kang Bray, semua ikut merasakan. Satu senang semua ikut senang, tidak ada keegoisan.
"Maka dari itu saya selalu mengajarkan pada tim untuk selalu solid. Jangan pernah membedakan satu sama lain , semua sama satu keluarga besar. Karena keberhasilan dibentuk bukan hanya karena keahlian satu sama lain yang digabung jadi satu, tetapi karena semua merasa saling membutuhkan dan saling membantu," ucap Kang Bray.
Kang Bray selanjutnya memaparkan, sudah tidak menjadi rahasia bahwa profesi foto dan video sedang sangat menjamur, mulai dari kalangan pelajar hingga dewasa yang tertarik dan mulai terjun ke dunia foto dan video.
Akan tetapi, pesan Kang Bray, khususnya buat para milenial, berkarya tidak hanya asal berkarya, tapi harus ada pesan dan hal-hal positif yang bernilai yang disampaikan.
"Jadikan ranah creatif visual foto atau video sebagai penyampai pesan terbaik kepada dunia bahwa kita mampu menghasilkan karya yang luar biasa sehingga bisa memunculkan videographer atau photographer terbaik.
Karena tiap hal-hal positif yang didapatkan sekarang adalah bonus dari kerja keras yang sudah dilakukan sebelumnya.Jadi intinya jangan pernah setengah hati ketika menekuni hobi yang dilakukan," papar dia.
Ketika ditanya pihak yang menginspirasinya dalam dunia cinematografi, Kang Bray mengaku, semua cinematografi adalah inspirasinya, karena setiap cinematografi memiliki gaya dan ciri khas masing-masing yang bisa diambil ilmu positif untuk diterapkan di setiap karyanya.
"Di bidang sinematografi sih hampir seluruhnya adalah idola saya , karena buat saya setiap sineas di bidang perfilman punya karakter masing masing , sehingga saya bisa banyak belajar berbagai karakter dari mereka , seperti Goenrock, Ical tanjung, dan lainnya," jelas dia.
Salah seorang rekan di Visualzone, Defal, mengatakan, Bray merupakan sosok yang supel , yang mendidik tanpa harus banyak berbicara, tapi lebih ke contoh yang langsung dilakukan.
"Kang bray menurut saya orang yang suppel.
karakter orang yang mendidik tanpa harus banyak berbicara. Dia lebih banyak melakukan contoh kepada kita sebagai orang satu tim dibandingkan banyak berbicara," kata Defal.
Menurut Defal, Kang Bray bisa membuat orang yang ada di tim bebas mengekspresikan diri.
"Beliau orang yang bisa berdiri sama rata tanpa merasa dia udah tinggi. Kita sebagai tim dari visulzone merasa nyaman ketika berada satu lapangan dengn beliau," ucap Defal.
"Jadi intinya buat para milenial jangan pernah berhenti belajar karena setiap usaha kerja keras yang sungguh-sungguh akan menghasilkan yang luar biasa," tambahnya memungkas. (Rizal)
Mantap
BalasHapus