Pasar Wisata Cikaleang, Destinasi Unik di Tengah Pandemi, Siap Harumkan Jawa Barat


GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Kabupaten Garut, di era normal baru pandemi Covid-19, 
 tidak akan pernah berhenti untuk mengampanyekan serta mendongkrak pariwisata di Kabupaten Garut. Dunia pariwisata Kabupaten Garut harus tetap bangkit.

Demikian dikatakan Ketua Badan Penelitian Aset Negara Kabupaten Garut, M Iwan Sunarya, Ai, S. Sos.I, saat pembukaan Pasar Wisata Cikaleang.


Iwan berpendapat, Pandemi Covid-19 yang melanda negeri, termasuk di Kabupaten Garut akan membawa perubahan tren pariwisata dunia.

Dipaparkan dia, pihaknya saat ini telah mengkaji dan mempersiapkan perubahan tren baru berwisata seusai pandemi.

“Kami akan menyiapkan destinasi sesuai dengan kondisi new normal. Destinasi itu disiapkan dengan mengedepankan prinsip sustainable tourism, termasuk di dalamnya soal kesehatan dan keamanan,” kata Iwan. Selasa (01/09/2020).

Pemerintah membagi tiga tahapan dalam penanganan Covid-19, lanjut Iwan, yakni masa tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi. 

Pemerintah juga telah merealokasi anggaran dan menerapkan program khusus selama masa tanggap darurat Covid-19.

“Realokasi akan diarahkan untuk berbagai macam program yang sifatnya pendukung masa tanggap darurat, termasuk untuk membantu sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Di forum ini juga kami meminta untuk bisa berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menghadapi situasi saat ini," katanya.

Garut merupakan kota seribu potensi, kota sejuta kenangan, di antaranya potensi di bidang perdagangan, wisata, dan kaya akan sejarah. 

Sejauh itu, disayangkan Iwan, Garut belum memiliki wadah untuk menyatukan ketiga potensi tersebut. 

“Pembukaan pasar wisata Cikaleang ini diharapkan mampu membuka wahana pelestarian untuk wisatawan local, nusantara dan asing. Pasar wisata ini akan memperkenalkan ragam budaya, kesenian, dan sejarah, termasuk kuliner khas Garut,” paparnya.

Konsep yang diterapkan di pasar wisata Cikaleang adalah Colonial Contemporer yang diambil dari prinsip filosofis, aplikatif dengan pendekatan historism.

Ditegaskan Iwan, dengan lokasi yang strategis, dinilai tepat pada jalur subsektor wisata. 

"Melihat potensi dan lokasi strategis, kami  bulat tekad mengembangkan dengan konsep yang sudah disiapkan management," tegasnya. 

Setelah pasar wisata Cikaleang sukses mencuri perhatian publik, kini manajemen Pasar Wisata yang dipimpin oleh Iwan Sunarya yang juga menjadi Ketua Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) 
Kabupaten Garut, berencana bekerjasama dengan perum Perhutani KPH Kabupaten Garut guna mengembangkan konsep lainnya. 

Direncanakan Iwan, pengembangan konsep tersebut direncanakan pada tiga titik berbeda, yaitu, di perbatasan Bandung-Garut; di perbatasan Tasik-Garut; dan di Garut Selatan. 

“Dengan restu Allah SWT ke depannya pasar wisata Cikaleang akan mengharumkan nama Garut, akan menjadi pusat pusaran yang baik dalam menerapkan pariwisata berbasis budaya, alam, dan sejarah. Karenanya, kami memprediksi, setelah Covid-19 akan semakin banyak wisatawan yang menuntut pariwisata, tidak hanya dari segi harga, tetapi juga keberlangsungan lingkungan di destinasi tujuan,” pungkas Iwan. (Layla/ed.tg) 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government