Bangkit, yu, Para Seniman Garut
GARUT, NEWSLETTERJABAR.COM-- 'Ada tapi seolah seperti tidak ada'.
Itulah kira-kira ungkapan yang memberi umpama atas keberadaan kesenian dan budaya yang ada di Garut sekarang.
Ketua komunitas Postheatron, Fachroe, selanjutnya berpendapat, dari begitu banyaknya kekayaan alam di Garut, terdapat ketidak-berimbangan bila dibandingkan dengan kekayaan tradisional yang dimiliki Garut juga.
Ditambahkan Fahroe, para seniman yang menjaga warisan budaya dianggap seperti pekerja yang hanya dipanggil pemerintah saat diperlukan untuk seremonial saja.
"Kita lebih seperti pekerja, yang hanya dipanggil saat pemerintah memerlukan seremonial dalam suatu acara,tapi tidak pernah bertanya tentang perlunya melestarikan kesenian ini," jelas Fachroe. yang juga pengurus di Padepokan Sobarnas.
Sementara, Ketua Paduders, Deniswara, berpendapat, begitu banyak ragam kesenian yang ada di Garut, hanya saja mereka merasa tidak memiliki tempat untuk berekspressi serta mewariskannya kepada generasi berikutnya.
"Paduders tempat silaturahmi dan duduluran. Pada setiap event paduders saya selalu mengajak dan menampilkan kesenian kesenian yang sudah mulai putus mata rantai untuk regenerasinya, padahal anak-anak sekarang sangat perlu mengetahuinya," ungkap Deniswara yang pada setiap kegiatan selalu memberikan tempat untuk pertunjukan seni.
Ada begitu banyak seni dan kegiatan seni, lanjut Deniswara, tapi tidak pernah diekspose secara khusus dalam bentuk pameran kebudayaan atau pertunjukan kebudayaan.
"Jadi wajar kalau generasi milenial sekarang banyak yang tidak tahu dan mudah terpengaruh budaya luar karena mereka tidak tahu bahwa begitu banyaknya hal menarik di kotanya sendiri," jelas Deniswara.
Akqn tetapi, menurut Deniswara, akhir-akhir ini ada para komunitas seni mengadakan kegiatan seni.
"Hal itu wajib kita dukung dan kita support untuk tetap menjaga warisan budaya ini.Kita tunggu kejutan apa saja yang akan dilakukan oleh para seniman dan budayawan kita," jelas Deniswara.
Terakhir Deniswara mengutip ucapan seorang artis kondang, Dicky Candra, pada salah satu acara televisi.
"Negara-negara maju di dunia seperti China, Jepang, Korea, dan negara maju lain di Eropa. mereka maju karena sangat menjaga dan melestarikan budayanya masing-masing, bahkan selalu mengadakan acara budaya khusus tahunan," ucap Deniswara menirukan Dicky Chandra. (Rizal)
Komentar
Posting Komentar