Tragedi Pekerja Wanita Pemakan Radium-Bercahaya


NEWSLETTERJABAR.COM-- Dikisahkan, saat  Perang Dunia 1, di sebuah Negara Bagian Amerika Serikat, New Jersey, terdapat satu perusahaan yang mendirikan pabrik arloji. Perusahaan mempekerjakan para wanita muda untuk pekerjaan melukis pada arloji yang diproduksinya dengan alat kuas. 

Alat kuas tersebut digunakan untuk mengoleskan cat yang berbahan radium yang memiliki kilatan cahaya.

Untuk menghasilkan pulasan serta fokus-fokus yang halus pada arloji, para pekerja wanita itu diharuskan menjilat ujung kuas setiap akan menggoreskannya. 

Karena pada kuas tersebut sudah banyak menempel serbuk radium yang mengikat itu, tak urung banyak radium yang menempel pada lidah, dan seterusnya tertelan para pekerja wanita itu. 

Seorang bernama Charlotte Purcell menerangkan, betapa sangat parahnya para pekerja wanita tersebut terkontaminasi radium selama mereka melukis arloji-arloji tersebut.

Atas keberadaan itu, para pekerja wanita tersebut sempat bertanya kepada atasan mereka tentang keamanan radium yang setiap saat termakan itu. Mereka merasa khawatir terjadi yang buruk bagi pencernaan mereka.


Atas pertanyaan itu, pihak perusahaan mengatakan bahwa cat radium itu aman; padahal pihak perusahaan mengetahui bahwa sebenarnya radium tidak aman sama sekali. 

Pada tahun 1922, seorang pekerja bernama Mollie Maggia jatuh sakit. Tubuhnya membusuk. Seluruh rahangnya lepas.
Dia meninggal pada tahun itu juga. 

Wanita lainnya juga banyak yang menderita secara mengerikan. Radium menggerogoti tulang mereka dan menyebabkan penyakit tumor skala besar.

Sejauh semua peristiwa itu terjadi, perusahaan radium AS membantah bersalah, malah mengklaim karyawannya hanya mencoba untuk mendapatkan uang dari perusahaan.

Pihak perusahaan bahkan mencoba merusak reputasi para pekerja wanitanya tersebut. 
Molly Maggia malah disebutkannya sebagai terkena penyakit kelamin yang lazim disebut  sfilis.

Jelasnya pihak perusahaan mengada-ada. Pernyataan mereka itu salah!

Kebetulan, pada 1928, salah satu pendiri Radium Corporation AS Sabin Von Sochock dan orang yang benar-benar menemukan cat radium, meninggal karena terpapar produknya sendiri.

Berdasarkan peristiwa itu, beberapa wanita mengajukan gugatan terhadap perusahaan, tetapi tidak membuahkan hasil.

Catherine Wolfe Donohue menggugat Perusahaan Radium Dial di Illinois dari ranjang kematiannya pada tahun 1938.
Gugatan tersebut bertujuan untuk diberlakukannya regulasi  keselamatan para pekerja. 

Akhirnya peraturan pun diberlakukan.
Berselang satu abad, diketahui mayat para wanita itu pun, pada tulang-belulang mereka masih didapatkan kilauan cahaya radium walaupun berada  di bawah tanah.

(dialihkan dari newslettergarut.com, dari literature belajar sejarah) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Relawan SIAP NDan Ucapkan Selamat dan Sukses Atas Ditunjuknya Dandan Maju Calon Walikota Bandung

Nasib Pilkada Garut 2024 dalam Situasi Integritas KPUD Dipertanyakan Publik

Garut Membutuhkan Pemimpin Berjiwa Enterpreneur Government