Sayang Dilewatkan, Manfaat Jamur Tiram dan Cara Budidayanya yang Sederhana
NEWSLETTERJABAR.COM-- Dari sekian banyak jenisnya, jamur tiram adalah salah satu yang banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak, selain pengolahannya yang mudah.
Yang sederhana sekali, jamur tiram sering didapati sebagai makanan selingan atau Snack yang pengolahannya cukup digoreng dengan hanya dicampuri tepung.
Akan tetapi yang lajim dilakukan, jamur tiram diolah dengan banyak pariasi untuk menjadi
lauk-pauk teman makan nasi. Beberapa orang, mungkin akan memiliki selera kalau jamir itu dipepes.
Sejauh itu, mungkin orang belum memahami sepenuhnya nutrisi yang terkandung dalam jamur tiram.
Jamur tiram seberat 100 gram (gr) dapat menyumbang 30 kalori energi, 1,9 gr protein, 0,1 gr lemak, 5,5 gr karbohidrat, serta 3,6 gr serat. Tidak berhenti sampai di situ, Anda akan mendapatkan berbagai asupan vitamin dan mineral ketika makan jamur tiram ini. Mulai dari vitamin B, vitamin D, kalsium, fosfor, zat besi, natrium, kalium, tembaga, dan seng.
Berdasarkan kandungan yang dimilikinya di atas, jamur tiram sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya untuk, di antaranya:
1. Meningkatkan daya tahan tubuh;
2. Menurunkan kolesterol;
3. Membantu mencegah kanker;
4. Sumber vitamin B3;
5. Kaya antioksidan; dan
6. Meningkatkan kolagen.
Disebutkan juga, jamur tiram mengandung beta-glucan yang mampu meningkatkan sistem imun.
Lantaran peminatnya yang tinggi, banyak orang yang terjun ke dunia bisnis budidaya jamur, apalagi prosesnya cukup sederhana.
Cara menanam jamur tiram diawali dengan menyiapkan bibit jamur tiram.
Pertama yang harus dilakukan adalah mencari dan memilih bibit jamur.
Hal ini Sebab nantinya akan menentukan hasil.
Bibit yang harus dipilih tentunya adalah yang terbaik. Inipun bisa ditanyakan kepada petani jamur terbaik yang sudah berpengalaman.
Setelah penyiapan bibit, siapkan ruangan pembiakan dan kumbung.
Kubung adalah bangunan berupa rumah-rumah kecil, bisa dalam berbagai ukuran, biasanya dibuat dari bambu atau kayu.
Bagian dinding kubung bisa dibuat dari anyaman bambu (gedek), papan, atau bilik.
Hindari membuat atap kubung dari asbes atau seng karena dapat menimbulkan suhu yang panas. Atap ini cukup dengan genting, sirap, kiray, atau sejenis itu.
Ruangan kumbung bisa dibuat berukuran 3x4 meter dengan dinding dari anyaman bambu dan berventilasi.
Pastikan ruangan tidak boleh terkena air hujan maupun matahari secara langsung.
Dalam bangunan berlantai tanah tersebut, dibuat rak setinggi 1,5 meter dari bambu sebanyak 26 rak.
Rak-rak itulah yang akan digunakan untuk menempatkan baglog, alias media tempat tumbuhnya jamur.
Rangka rak bisa dibuat dari bambu atau kayu dan diletakkan secara berjajar.
Pisahkan rak satu dengan yang lain oleh lorong untuk perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm.
Rak bisa dibuat 2-3 tingkat.
Lebar rak 40 cm dan panjang setiap ruas rak 1 meter.
Setiap ruas rak dengan ukuran tersebut bisa memuat 70-80 baglog.
Keperluan rak bisa disesuaikan dengan jumlah baglog yang akan dibudidayakan.
Selanjutnya, buat media tanam berupa baglog.
Baglog adalah media tempat tumbuhnya jamur yang terbuat dari bekatul, serbuk gergaji kayu, dan kapur.
Seluruh bahan dicampur dengan air dan diaduk rata, lalu dimasukkan ke dalam plastik.
Nantinya campuran dari bahan-bahan tersebutlah yang akan membentuk jamur tiram.
Kantong plastik baglog kemudian ditempatkan di atas rak-rak dalam ruang pembiakan.
Sebelum memasukkan baglog jamur tiram ke dalam kumbung, pastikan kumbung dan rak-rak sudah bersih dari kotoran.
Dua hari sebelum baglog dimasukkan ke dalam kumbung, lakukan pengapuran dan penyemprotan menggunakan fungisida pada bagian dalam kumbung.
Apabila bau fungisida sudah hilang sepenuhnya, masukkan baglog yang siap ditumbuhkan.
Jamur bisa dipanen sebulan setelah penempatan kantong plastik di atas rak-rak dalam ruang pembiakan.
Biasanya pada 10 hari pertama, akan terdapat perubahan isi kantong plastik dari coklat menjadi putih. Lalu akan muncul bakal jamur.
Apabila sudah terlihat, maka jamur bisa dipanen.
Jika perawatannya baik, satu baglog jamur bisa dipanen 5-8 kali.
Umumnya, baglog yang memiliki bobot sekitar 1 kg bisa menghasilkan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg.
Setelah selesai dipanen, jangan lupa untuk membuang baglog, atau menjadikannya bahan kompos.
Sebagai gambaran kasar, peluang usaha jamur tiram dengan modal awal Rp. 3 - 3.5 juta / bgblog bisa dapat omzet jutaan per hari.
Harga jual jamur bisa mencapai Rp8.000 - Rp10.000 per kilogram.
Hanya tinggal dihitung saja banyak baglog yang dimiliki, dikalikan 0,7-0,8 kg. (ki/ed.tg)
Diambil dari literatur manfaat dan cara budidaya jamur
Komentar
Posting Komentar