Nikmat yang Mana Lagi yang Hendak Kita Ingkari?
Oleh: Toni Gempur
Kita memang tak pernah berkeinginan, bahkan tak pernah diberi kesempatan untuk memilih atas kehadiran kita di dunia ini.
Rasanya seperti sebuah ‘keterlanjuran’ saja kita berstatus hidup dengan seabreg atribut yang terkadang membebani kita.
Beban tersebut kita pikul sejak atribut jenis kelamin hingga sekian kesusahan dan keluh-kesahnya.
Belum lagi konsekwensi dari kodrat kita masing-masing yang harus berimplementasi sesuai dengan konsep serta dasar-dasar sistem hidup yang harus merujuk serta meruntut secara baku terhadap hukum.
Nada-nadanya hidup itu ibarat sebuah belenggu!
Benarkah begitu?
Tentu saja tidak harus seperti itu!
Apapun alasannya, suka atau tidak suka, dalam keadaan senang ataupun susah, terdapat suatu keharusan bagi kita untuk selalu menjaga, memilihara, serta selalu berupaya memperbaiki iklim hidup dengan berbagai cara yang berkeselarasan dengan norma-norma etika dan moral yang terlegalitas Agama. (*)
Diambil dari catatan harian pribadi penulis.
Artikel ini bukan karya jurnalistik.
Komentar
Posting Komentar