Demokrat dan PPP Pertahankan Parliamentary Threshold 4 Persen
Ketum PD dan PPP saat Silaturahmi
JAKARTA, NEWSLetterJabar.com: Partai Demokrat (PD) dan Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) memiliki kesepahaman mempertahankan ambang batas atau
Parliamentary Threshold (PT) 4 persen dalam RUU Pemilu yang sedang
dibahas.
PD dan PPP
juga meneguhkan kerja sama politik di 23 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang
akan berlangsung Desember 2020.
Hal itu
terungkap saat silaturahmi politik AHY ke Kantor DPP PPP, di kawasan Menteng,
Jakarta Pusat.
AHY
mengatakan, PPP merupakan salah satu mitra koalisi Demokrat 10 tahun
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan saat itu, Suharso
Monoarfa sendiri pernah menjadi menteri.
"Kita
ingin demokrasi kita tetap tumbuh, tidak dipaksakan secara tidak alami,
memangkas representasi masyarakat Indonesia yang jumlahnya besar dan majemuk. Kami
memiliki banyak kesamaan cara pandang. Mudah-mudahan kita bisa perjuangkan
terus di parlemen maupun di ruang-ruang publik lainnya," kata Ketua Umum (Ketum)
PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Ketum PPP, Suharso Monoarfa, Rabu
(12/8/2020) kemarin.
"Kami
senang jika Demokrat bisa lebih erat dengan PPP," kata AHY menambahkan.
Sebelumnya,
Ketum PD dan PPP berdiskusi sekaligus saling tukar pandangan terkait "krisis
kembar" (kesehatan dan ekonomi) yang dialami Indonesia saat ini. Kata AHY,
Ketum PPP juga berbicara dalam kapasitas sebagai MenteriBPN /Kepala Bappenas.
"Ini
adalah silaturahmi dan juga komunikasi politik yang sudah lama direncanakan dan
diniatkan. Pertemuan kemarin membahas berbagai isu kebangsaan dan krisis
pandemi Covid-19,” ucap AHY.
AHY mengapresiasi
langkah atau terobosan yang dilakukan pemerintah terkait penanganan Corona
Virus Disease (Covid-19).
Meski
begitu, penanganan virus Corona bukan hanya masalah dan tanggung jawab
pemerintah semata, tapi juga masalah besar bangsa ini. Oleh karena itu, PD juga
ingin jadi bagian dari solusi untuk bisa menangani Covid-19 sekaligus
memulihkan ekonomi.
Terlebih,
pada kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi hingga
minus 5,32 persen. Artinya, banyak hal yang terdampak, termasuk kemiskinan,
ketimpangan, dan juga masalah pengangguran.
Tak hanya
itu, kita juga membahas dampak terhadap dunia pendidikan. Kualitas anak dan
generasi penerus bangsa akan sangat dipertanyakan akibat penutupan sekolah.
“Kita tidak
tahu sampai kapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dinikmati oleh semua
karena keterbatasan. Ini harus menjadi perhatian kita semua," kata AHY.
Pada
kesempatan itu, AHY juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Waketum
PPP, Reni Marlinawati. AHY mengaku memiliki kenangan bersama almarhumah pada
saat Pilkada DKI.
Ketum PPP, Suharso
Monoarfa mengatakan, silaturahmi
tersebut bukan sekedar penyamnbung rasa, tetapi membahas hal-hal penting menyangkut bangsa.
“Kita saling
member masukan dan tukar pemikiran cerdas di masa mendatang. Tentu Saya sangat
senang nisa mempererat tali silaturahmi dengan Demokrat,” singkat dia.
Silaturahmi AHY
didampingi Sekjen, Teuku Riefky Harsya,
Bendahara Umum, Renville Antonio, Kepala BPOKK, Herman Khaeron, Kepala Bappilu,
Andi Arief dan Wasekjen, Irwan Fecho dan Agust Jovan Latuconsina.
Sementara
Suharso Monoarfa didampingi, Sekjen PPP Arsul Sani, Waketum Ermarlena, Waketum
Amir Uskara, Waketum Arwani Thomafi, Ketua OKK Qoyum, dan Wasekjen OKK Ahmad
Baidowi.
(Bam’s)
Komentar
Posting Komentar